Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sanna Marin, PM Finlandia yang Tersandung Skandal Pesta di Rumah Dinas

Kompas.com - 26/08/2022, 11:07 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Sosok Sanna Marin, Perdana Menteri (PM) Finlandia, mewarnai pemberitaan karena skandal pesta yang digelar di rumah dinasnya.

Beredar foto salah satu pengunjung pesta bertelanjang dada sehingga memicu kontroversi.

Insiden itu juga memicu dugaan penggunaan narkotika oleh politisi muda itu yang kemudian dibuktikan tidak benar.

Namun Sanna Marin tetap mendapat kritikan keras karena dianggap tidak bisa mengontrol kehidupan pribadinya sebagai pejabat publik.

Baca juga: PM Finlandia Sanna Marin Minta Maaf atas Foto Telanjang Dada Temannya di Rumah Dinas

Sanna Marin, politisi perempuan yang jadi PM Finlandia di usia 34 tahun

Sanna Marin, seorang politisi perempuan berusia 34 tahun menjadi perhatian dunia ketika dilantik menjadi PM Finlandia pada 2019 lalu.

Ia sebenarnya bukan pimpinan perempuan pertama untuk negara Eropa Utara itu namun merupakan sosok termuda yang memegang jabatan politik tertinggi itu dalam sejarah Finlandia.

Perempuan yang lahir di Helsinki pada 16 November 1985 ini juga menjadi pemimpin negara termuda ketiga di dunia setelah Dritan Abazovic dari Montenegro dan Gabriel Boric dari Chili.

Baca juga: Termuda di Dunia, Sanna Marin Jadi PM Finlandia pada Usia 34 Tahun

Sanna Marin menyelesaikan pendidikan umum di tahun 2004 lalu mengambil gelar Master Ilmu Administrasi di University of Tampere pada tahun 2017.

Ia sebenarnya mulai berpolitik di tahun 2006 namun baru pada tahun 2015 berhasil duduk di bangku parlemen.

Selama menjadi anggora parlemen, ia kemudian aktif dalam berbagai isu hukum dan lingkungan selain juga sebagai anggota dewan Kota Tampere selama tahun 2013-2017.

Pada tahun 2014, Sanna Marin terpilih sebagai sebagai wakil ketua partai kedua Partai Sosial Demokrat, dan sejak 2017 menjabat sebagai First Deputy Party Leader.

“Perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah beberapa masalah terbesar di zaman kita. Mengatasi mereka membutuhkan kemauan dan tekad politik yang kuat," katanya soal langkah politiknya.

Ia juga sempat memimpin perundingan soal upaya netralisasi karbon di Finlandia untuk yang melindungi keanekaragaman hayati pada musim semi 2019.

Pada Juni 2019, ia lalu diangkat menjadi Menteri Transportasi dan Komunikasi, jabatan yang tidak terlalu lama dipegangnya.

Pasalnya, wanita berambut cokelat itu dinominasikan oleh Partai Sosial Demokrat untuk menjadi PM Finlandia pada Desember 2019 dan sukses mengungguli pesaingnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com