Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bed Rest Saat Hamil, Penyebab dan Pantangan yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - Diperbarui 30/01/2023, 12:56 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Bed rest artinya kita diminta untuk benar-benar beristirahat di tempat tidur, baik membatasi aktivitas maupun dipantau di rumah sakit.

Bed rest juga bisa dianjurkan untuk perempuan hamil ketika kondisinya dianggap mengkhawatir.

Jika dokter menyarankannya maka ini sebagai upaya untuk menjaga kesehatan janin hingga saat melahirkan.

Bagi sebagian orang, bed rest mungkin membosankan dan mencegah kita beraktivitas namun percayalah jika ini adalah langkah yang amat penting.

Baca juga: Harus Bed Rest, Aurel Hermansyah Sedih Tak Bisa Ikut Shalat Id

Hal yang menyebabkan bed rest saat hamil

Bed rest yang harus dijalani oleh perempuan hamil bisa disebabkan oleh banyak hal, berkaitan dengan kesehatan dirinya maupun janin.

Apa saja?

  • Preeklamsia: Kondisi berisiko yang meliputi pembengkakan, peningkatan tekanan darah dan protein dalam urin.
  • Pendarahan vagina: Hal ini mungkin terjadi karena plasenta previa (plasenta letak rendah) atau abrupsi plasenta (pelepasan prematur plasenta).
  • Persalinan prematur: Persalinan yang terjadi ketika bayi di kandungan dianggap belum cukup bulan.
  • Serviks yang tidak kompeten: Leher rahim yang lemah yang mungkin terbuka sebelum waktunya.
  • Penipisan serviks: Penipisan serviks yang dialami oleh ibu hamil
  • Kehamilan ganda: Mengandung bayi kembar atau lebih dari dua di dalam rahim
  • Komplikasi kehamilan sebelumnya: Riwayat kehamilan ini bisa mencakup keguguran, lahir mati, atau kelahiran prematur.
  • Perkembangan janin yang buruk
  • Tes atau prosedur yang menunjukkan komplikasi medis sehingga perlu dilakukan bed rest

Baca juga: 7 Hal Penyebab Kehamilan Meski Sudah Pakai Kondom

Pantangan saat bed rest yang perlu diperhatikan

Bed rest artinya memang berbaring di tempat tidur namun hal ini tidak berlaku sama untuk semua orang.

Ada yang benar-benar hanya diizinkan berada di tempat tidur sepanjang waktu namun ada juga yang hanya perlu membatasi aktivitasnya.

Namun jika dokter menyarankan kita untuk bed rest secara total, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan soal aktivitas yang bisa dilakukan dan pantangan yang harus dijauhi.

Ilustrasi tekanan darah tinggi pada ibu hamil pascamelahirkan Ilustrasi tekanan darah tinggi pada ibu hamil pascamelahirkan
Aktivitas yang diperbolehkan selama bed rest:

  • Berjalan kaki singkat ke kamar mandi
  • Duduk di kursi hingga satu jam
  • Jalan-jalan singkat di sekitar, tidak lebih dari setengah jam
  • Berdiri untuk waktu yang singkat, hanya di dalam rumah, tdak lebih dari setengah.
  • Bekerja yang membutuhkan duduk di meja selama kurang dari satu jam namun tidak boleh memicu stres dan dibantu oleh orang lain
  • Naik tangga namun sangat terbatas
  • Mandi singkat sekali sehari

Sebaliknya, pantangan yang harus dijauhi ketika menjalani bed rest antara lain:

  • Aktivitas yang berlangsung lebih dari satu jam
  • Angkat berat
  • Menempatkan apa pun di vagina
  • Melakukan aktivitas seksual

Untuk memastikan anjuran lain yang harus diperhatikan ketika bed rest, kita tentunya harus berkonsultasi pada dokter.

Baca juga: Manfaat "Bed Rest" bagi Ibu Hamil Dipertanyakan

Efek samping bed rest pada ibu hamil

Banyak ibu hamil disarankan berbaring miring saat bed rest, khususnya di sisi yang paling nyaman.

Namun biasanya dokter akan memastikan posisi mana yang terbaik tergantung kondisi kehamilan kita.

Berbaring sepanjang waktu juga bisa memicu efek samping baik fisik maupun emosional.

Misalnya sembelit yang bisa dicegah dengan konsumsi makanan berserat dan minum cukup banyak air.

Kita juga pastinya akan merasakan kebosanan apalagi jika terbiasa melakukan rutinitas yang cukup tinggi.

Mengubah pola makan menjadi salah satu cara mengatasi heartburn saat hamil.FREEPIK/GPOINTSTUDIO Mengubah pola makan menjadi salah satu cara mengatasi heartburn saat hamil.
Hilangkan kebosanan dan jaga kesehatan mental selama bed rest dengan melakukan aktivitas yang aman seperti membaca, menonton film, bermain puzzle atau mempelajari hal baru, yang tidak memicu stres.

Selain merasa lelah dan terisolasi, bed rest juga mungkin akan membuat kita mengalami nyeri otot dan persendian, sakit punggung, dan pusing.

Selain itu, bed rest dalam waktu panjang juga bisa berpengaruh pada pemulihan fisik pascapersalinan.

Pasalnya, tubuh yang terlalu lama tidak beraktivitas akan mengalami kelemahan otot dan kekurangan energi.

Konsultasikan dengan dokter soal keluhan tersebut agar bisa mendapatkan solusi penyembuhan yang aman.

Beberapa minggu pertama setelah melahirkan, cobalah untuk tidur atau beristirahat cukup dan makan asupan bergizi agar tubuh kembali fit, seperti sebelum diharuska bed rest.

Baca juga: 7 Kondisi Ibu Hamil yang Tak Boleh Dipaksa Lahiran Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com