Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coolscuplting dan Sedot Lemak, Mana yang Lebih Efektif Melangsingkan?

Kompas.com - 26/08/2022, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

“Kalau dikerjakan hanya di satu area dengan coolsculpting, masih ada area lain yang besar. Sehingga hasilnya kurang signifikan. Lebih baik pasien diet dan olahraga dulu sampai berat badan masuk kategori overweight, bukan obesitas, baru dilakukan coolscupting,” ujarnya.

Mesin berasal dari Amerika Serikat

Metode penghancuran lemak coolscupting berasal dari Amerika Serikat dan mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 2014. Hingga saat ini sudah banyak klinik kecantikan di Indonesia yang menawarkan program pelangsingan dengan terapi ini.

Aldisa menegaskan bahwa coolsculpting termasuk dalam tindakan medis sehingga perlu dilakukan oleh dokter yang tersertifikasi.

“Karena untuk mengerjakannya ada teknik dan standar tertentu. Kalau di salon metodenya bukan coolsculpting. Tidak bisa asal dilakukan oleh yang belum berpengalaman, nanti hasilnya tidak optimal,” ujarnya.

Setelah tindakan, pasien dianjurkan untuk tetap menjaga pola makan dan tetap aktif bergerak.

“Makin kita sering bergerak, makin banyak keringat yang keluar. Lemak-lemak yang sudah mati tadi jadi makin mudah dikeluarkan,” katanya.

Baca juga: 5 Latihan yang Efektif Membakar Lemak Visceral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com