Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Sisi Negatif dari Makanan yang Digoreng dengan Metode Deep Frying

Kompas.com - 27/08/2022, 05:00 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Penyakit jantung

Makan gorengan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, rendahnya tingkat kolesterol “baik” HDL dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Lalu faktanya, dua penelitian observasional besar menemukan bahwa semakin sering seseorang makan gorengan, semakin besar pula risiko mereka terkena penyakit jantung.

Baca juga: Bahaya Makan Gorengan Berlebihan, Termasuk Memicu Penuaan Dini

Bahkan, studi menemukan bahwa wanita yang makan satu atau lebih porsi ikan goreng per minggu memiliki risiko gagal jantung 48 persen lebih tinggi.

Angka ini jika dibandingkan dengan menu yang sama sebanyak 1-3 porsi per bulannya.

Studi observasional lain pun menemukan bahwa diet tinggi makanan yang digoreng dapat dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang jauh lebih tinggi

Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi banyak buah dan sayuran memiliki risiko terkena penyakit jantung yang lebih rendah.

Diabetes

Beberapa penelitian menemukan bahwa makan makanan yang digoreng membuat kita berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua.

Satu studi menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu dua kali lebih mungkin untuk mengalami resistensi insulin.

Sementara itu, dua studi lainnya menemukan bahwa ada hubungan antara seberapa sering makan gorengan dan risiko diabetes tipe dua.

Mereka yang mengonsumsi 4-6 porsi gorengan per minggu, 39 persen lebih mungkin terkena diabetes tipe dua.

Lalu, mereka yang makan gorengan tujuh kali atau lebih per minggu 55 persen lebih mungkin untuk mengalami diabetes tipe dua.

Baca juga: Kesalahan Saat Menggoreng yang Bikin Wajan Cepat Rusak

Obesitas

Karena makanan yang digoreng dengan deep frying memiliki lebih banyak kalori, memakannya terus menerus dapat membuat asupan kalori kita meningkat.

Tak hanya itu, beberapa studi juga menemukan bahwa lemak trans di dalam gorengan juga dapat meningkatkan berat badan. 

Pasalnya, lemak ini dapat mempengaruhi hormon yang mengatur penyimpanan lemak dan nafsu makan.

Intinya, beberapa studi menunjukkan bahwa makanan yang digoreng dengan deep frying dapat meningkatkan risiko obesitas.

Baca juga: Benarkah Menggoreng dengan Air Fryer Lebih Sehat? Ini Penjelasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com