Nah, proses ini mengubah struktur kimia lemak, membuatnya sulit untuk dipecah oleh tubuh.
Hal ini berujung meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes dan obesitas.
Belum lagi, makanan yang digoreng dengan deep frying biasanya dimasak ddengan menggunakan minyak sayur atau seed oil yang menganduk lemak trans akibat dipanaskan.
Ketika minyak-minyak ini dipanaskan hingga suhu tinggi, seperti saat deep frying, kandungan lemak transnya dapat meningkat.
Baca juga: Mengenal Deep Frying, Teknik Menggoreng yang Bikin Makanan Renyah
Beberapa studi menemukan bahwa ada hubungan antara konsumsi gorengan dan meningkatnya risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Makan gorengan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, rendahnya tingkat kolesterol “baik” HDL dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Lalu faktanya, dua penelitian observasional besar menemukan bahwa semakin sering seseorang makan gorengan, semakin besar pula risiko mereka terkena penyakit jantung.
Baca juga: Bahaya Makan Gorengan Berlebihan, Termasuk Memicu Penuaan Dini
Bahkan, studi menemukan bahwa wanita yang makan satu atau lebih porsi ikan goreng per minggu memiliki risiko gagal jantung 48 persen lebih tinggi.
Angka ini jika dibandingkan dengan menu yang sama sebanyak 1-3 porsi per bulannya.
Studi observasional lain pun menemukan bahwa diet tinggi makanan yang digoreng dapat dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang jauh lebih tinggi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.