Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi banyak buah dan sayuran memiliki risiko terkena penyakit jantung yang lebih rendah.
Beberapa penelitian menemukan bahwa makan makanan yang digoreng membuat kita berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua.
Satu studi menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu dua kali lebih mungkin untuk mengalami resistensi insulin.
Sementara itu, dua studi lainnya menemukan bahwa ada hubungan antara seberapa sering makan gorengan dan risiko diabetes tipe dua.
Mereka yang mengonsumsi 4-6 porsi gorengan per minggu, 39 persen lebih mungkin terkena diabetes tipe dua.
Lalu, mereka yang makan gorengan tujuh kali atau lebih per minggu 55 persen lebih mungkin untuk mengalami diabetes tipe dua.
Baca juga: Kesalahan Saat Menggoreng yang Bikin Wajan Cepat Rusak
Karena makanan yang digoreng dengan deep frying memiliki lebih banyak kalori, memakannya terus menerus dapat membuat asupan kalori kita meningkat.
Tak hanya itu, beberapa studi juga menemukan bahwa lemak trans di dalam gorengan juga dapat meningkatkan berat badan.
Pasalnya, lemak ini dapat mempengaruhi hormon yang mengatur penyimpanan lemak dan nafsu makan.
Intinya, beberapa studi menunjukkan bahwa makanan yang digoreng dengan deep frying dapat meningkatkan risiko obesitas.
Baca juga: Benarkah Menggoreng dengan Air Fryer Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.