Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta soal Hormon Testosteron Rendah, Gejala, dan Pengobatannya

Kompas.com - 29/08/2022, 06:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada pria, hormon testosteron berfungsi merangsang gairah bercinta, termasuk membantu terjadinya ereksi.

Kadar hormon testosteron dalam tubuh bisa berubah-ubah karena berbagai faktor. Dengan kata lain, hormon ini bisa menjadi tinggi atau rendah.

Dalam dunia medis, testosteron rendah disebut hipogonadisme atau kondisi di mana tubuh pria tidak menghasilkan hormon testosteron yang memadai.

Saat ini sudah banyak pengobatan atau terapi testosteron yang tersedia.

Namun menurut ahli endokrinologi Kevin Pantalone, DO, apa yang lebih penting adalah menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: 7 Makanan Penambah Hormon Testosteron untuk Pria

"Ini bukan hanya masalah mengobati kadar testosteron yang rendah," tutur Pantalone, seperti dilansir Cleveland Clinic.

"Tetapi memahami penyebab kadar testosteron rendah dan mengatasi masalah medis yang memicu hal itu."

Pantalone menerangkan apa saja gejala dan tindakan pengobatan testosteron rendah yang sebaiknya diketahui.

Pemeriksaan kadar testosteron

Ilustrasi pria menggunakan testosterone booster, doping yang sering dipakai untuk membesarkan otot. Namun penting diketahui, ini sangat tidak disarankan karena ada jauh lebih banyak efek samping dibanding manfaatnya.SHUTTERSTOCK/Rommel Canlas Ilustrasi pria menggunakan testosterone booster, doping yang sering dipakai untuk membesarkan otot. Namun penting diketahui, ini sangat tidak disarankan karena ada jauh lebih banyak efek samping dibanding manfaatnya.
Jika kita memiliki gejala testosteron rendah, dokter biasanya melakukan tes darah untuk mengecek kadar testosteron kita.

Gejala testosteron rendah meliputi:

  • Massa otot berkurang
  • Depresi
  • Disfungsi ereksi
  • Kelelahan
  • Kabut mental
  • Penurunan libido

Jika jumlah testosteron kurang dari sekitar 250 nanogram per desiliter (ng/dL), maka testosteron dianggap rendah.

Baca juga: Tubuh Mudah Lelah, Awas Gejala Testosteron Rendah

Pasien tidak membutuhkan perawatan, kecuali jika pasien itu memiliki jumlah testosteron rendah, dan gejala yang sudah disebutkan di atas.

Apabila terdapat gejala dan kadar testosteron rendah setelah diukur, dokter kemungkinan menyarankan pasien untuk mengubah gaya hidup, menjalani terapi testosteron, serta tes lanjutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com