Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cacar Monyet Menyebar dan Bagaimana Menghindarinya

Kompas.com - 29/08/2022, 06:58 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cacar monyet atau monkeypox menjadi perhatian setelah menyebar ke Indonesia.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, pasien pertama cacar monyet di Indonesia adalah pria berusia 27 tahun asal DKI Jakarta.

Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka (ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya) yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Sebenarnya, bagaimana penularan cacar monyet terjadi?

Berikut ini fakta seputar cacar monyet, seperti yang dijelaskan spesialis penyakit menular Kristin Englund, MD.

Baca juga: 7 Fakta Cacar Monyet yang Perlu Diketahui agar Tak Cemas Berlebihan

Penularan cacar monyet

Monkeypox dapat ditularkan dalam beberapa cara berbeda, tetapi biasanya menyebar melalui kontak kulit ke kulit antar individu, menurut Englund.

Gejala utama penyakit ini adalah ruam kulit yang terbentuk menjadi lepuh berisi nanah sebelum mengeras.

Kita berisiko tertular cacar monyet jika menyentuh atau menggosok luka atau koreng tersebut pada orang yang terinfeksi.

Virus ini juga dapat menyebar melalui cairan tubuh yang berpindah saat melakukan kontak fisik seperti berciuman, berpelukan, atau berhubungan seks.

Cacar monyet tidak menyebar di udara

Cacar monyet diketahui tidak menyebar di udara melalui batuk, bersin, atau berbicara.

Namun, studi mengenai penyebaran cacar monyet di udara masih berlangsung, seperti dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Dikatakan Englund, para ahli ragu cacar monyet dapat ditularkan melalui sekresi pernapasan seperti yang terjadi pada kasus penularan Covid-19.

Sebagai langkah pencegahan, CDC menganjurkan individu yang terinfeksi cacar monyet agar memakai masker saat melakukan kontak dekat dengan orang lain di rumah.

Langkah ini juga berlaku bagi individu yang melakukan kontak dengan mereka yang diketahui terinfeksi virus tersebut.

Virus cacar monyet bisa bertahan lama di permukaan benda

Dilaporkan CDC, virus cacar monyet dapat bertahan selama 15 hari di permukaan benda.

Virus lain yang terkait dengan cacar monyet ditemukan bertahan lebih lama, sekitar berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Namun, apakah seseorang dapat terinfeksi cacar monyet dari permukaan atau benda saat beraktivitas sehari-hari?

Englund meragukan hal tersebut.

Menurut dia, cacar monyet bukanlah virus yang menyebar melalui barang atau ketika kita meletakkan tangan di permukaan tertentu.

Proses penyebaran cacar monyet dari permukaan atau benda memakan waktu lebih lama dan membutuhkan kontak langsung lebih sering.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Kenali 4 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air

Tindakan jika anggota keluarga terinfeksi cacar monyet

Anjuran CDC jika kita tinggal dengan seseorang yang mengidap cacar monyet sebagai berikut:

  • Tidak memegang tempat tidur, handuk, atau pakaian dari orang yang terinfeksi cacar monyet
  • Tidak berbagi peralatan makan atau cangkir dengan mereka yang menderita cacar monyet
  • Mencuci dan mendisinfeksi barang dan permukaan yang bersentuhan langsung dengan kulit pengidap cacar monyet
  • Memakai sarung tangan saat membersihkan area atau barang yang berpotensi terkontaminasi
  • Menjaga kebersihan tangan dengan pembersih tangan berbasis alkohol atau sabun dan air

Tips mencegah cacar monyet

Menurut CDC, ada tiga langkah untuk mencegah cacar monyet. Yaitu:

  • Hindari kontak kulit ke kulit dengan individu yang memiliki ruam seperti cacar monyet
  • Tidak memegang pakaian, selimut, peralatan makan, cangkir dan barang-barang lain yang digunakan penderita cacar monyet
  • Rajin mencuci tangan

Penularan cacar monyet dari hewan ke manusia

Seseorang dapat terkena cacar monyet dari hewan yang terinfeksi melalui gigitan, goresan, atau kontak dengan luka, darah, atau cairan tubuh.

Penularan cacar monyet bisa berlaku dua arah. Dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke hewan.

Tercatat ada kasus di mana manusia menularkan cacar monyet pada anjing peliharaan mereka. Terkait akan hal ini, Englund menyarankan penderita cacar monyet agar menjauhi hewan peliharaan.

Vaksin cacar monyet belum diperlukan

CDC menyarankan vaksin cacar monyet ditujukan kepada orang-orang yang sudah terpapar virus cacar monyet atau berisiko terkena virus tersebut.

Namun Englund mencatat, vaksin cacar monyet belum menjadi kebutuhan yang mendesak bagi mereka yang belum terpapar virus.

Berbeda dari Covid-19

Englund mengatakan, cacar monyet relatif tidak mudah menyebar seperti Covid-19.

Hanya saja, kita diminta untuk mewaspadai cacar monyet dan melihat peningkatan jumlah kasus di lingkungan sekitar tempat tinggal.

Baca juga: Mengenal Cacar Monyet, Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Mencegahnya


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com