KOMPAS.com - Jerawat yang muncul di wajah kita bisa hadir dalam berbagai bentuk. Terkadang, muncul jerawat besar, merah dan nyeri yang biasa kita sebut dengan jerawat batu. Ada pula jerawat berbentuk benjolan-benjolan kecil atau jerawat pasir.
Di Indonesia sendiri, jerawat pasir biasanya lebih dikenal dengan nama “bruntusan” atau jerawat kecil dengan warna seperti kulit dan biasa muncul di dagu atau dahi.
Dikutip dari Healthline, jerawat pasir atau comedonal acne dalam bahasa Inggris ini biasanya hadir dalam dua bentuk, yaitu blackheads dan whiteheads.
Keduanya tentu berbeda. Blackheads adalah jerawat pasir “terbuka” dan berwarna gelap.
Warna gelap itu disebabkan karena pigmen melanin dalam sebum di kult kita “bertemu” dengan udara, membuatnya teroksidasi dan berubah menjadi gelap.
Sementara itu, whiteheads yang memiliki permukaan tertutup terlihat seperti benjolan kecil berwarna putih atau warna kulit.
Baca juga: 8 Tips Ampuh Menghilangkan Komedo yang Mengganggu Penampilan
Lalu, perlu diketahui bahwa jerawat pasir juga ada yang tidak terlihat. Biasanya, itu disebut dengan nama microcomedones.
Sebaliknya, ada pula jerawat pasir yang ukurannya lebih besar dari biasanya, yaitu giant comedo dan macrocomedones.
Adapun soal penyebab, umumnya blackheads dan whiteheads disebabkan oleh folikel rambut yang terjebak.
Untuk diketahui, sel-sel kulit kita bisa meluruh untuk memungkinkan sel-sel kulit baru terbentuk.
Namun, terkadang sel kulit mati bisa terperangkap di dalam folikel rambut, sehingga dapat menyumbat pori-pori kulit ketika bertemu dengan minyak alami di dalamnya (sebum).
Lebih lanjut, Healthline menjelaskan bahwa jenis jerawat ini biasanya menyerang orang dewasa dengan kulit berminyak dan lebih umum terjadi pada perokok.
Selain itu, jerawat pasir juga bisa terjadi karena beberapa hal berikut ini:
Meski terkadang sulit dihilangkan dan membandel, jerawat pasir bisa ditangani.
Kuncinya, hentikan produksi sebum yang berlebihan dari kelenjar sebaceous.