Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jerawat Pasir, dari Penyebab hingga Cara Menanganinya

Kompas.com - Diperbarui 12/01/2024, 08:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Jerawat yang muncul di wajah kita bisa hadir dalam berbagai bentuk. Terkadang, muncul jerawat besar, merah dan nyeri yang biasa kita sebut dengan jerawat batu. Ada pula jerawat berbentuk benjolan-benjolan kecil atau jerawat pasir.

Di Indonesia sendiri, jerawat pasir biasanya lebih dikenal dengan nama “bruntusan” atau jerawat kecil dengan warna seperti kulit dan biasa muncul di dagu atau dahi.

Mengenal jerawat pasir

Dikutip dari Healthline, jerawat pasir atau comedonal acne dalam bahasa Inggris ini biasanya hadir dalam dua bentuk, yaitu blackheads dan whiteheads.

Keduanya tentu berbeda. Blackheads adalah jerawat pasir “terbuka” dan berwarna gelap.

Warna gelap itu disebabkan karena pigmen melanin dalam sebum di kult kita “bertemu” dengan udara, membuatnya teroksidasi dan berubah menjadi gelap.

Sementara itu, whiteheads yang memiliki permukaan tertutup terlihat seperti benjolan kecil berwarna putih atau warna kulit.

Baca juga: 8 Tips Ampuh Menghilangkan Komedo yang Mengganggu Penampilan

Lalu, perlu diketahui bahwa jerawat pasir juga ada yang tidak terlihat. Biasanya, itu disebut dengan nama microcomedones.

Sebaliknya, ada pula jerawat pasir yang ukurannya lebih besar dari biasanya, yaitu giant comedo dan macrocomedones.

Adapun soal penyebab, umumnya blackheads dan whiteheads disebabkan oleh folikel rambut yang terjebak.

Untuk diketahui, sel-sel kulit kita bisa meluruh untuk memungkinkan sel-sel kulit baru terbentuk.

Namun, terkadang sel kulit mati bisa terperangkap di dalam folikel rambut, sehingga dapat menyumbat pori-pori kulit ketika bertemu dengan minyak alami di dalamnya (sebum).

Lebih lanjut, Healthline menjelaskan bahwa jenis jerawat ini biasanya menyerang orang dewasa dengan kulit berminyak dan lebih umum terjadi pada perokok.

Selain itu, jerawat pasir juga bisa terjadi karena beberapa hal berikut ini:

  • Sering mengonsumsi produk susu
  • Terlalu banyak makan lemak dan gula
  • Kulit terlalu terhidrasi, biasanya karena menggunakan pelembap yang salah
  • Kelembapan tinggi
  • Terapi laser atau eksfoliasi kimia
  • Cedera folikel karena “mengelupas” kulit atau memecahkan jerawat.

Menangani jerawat pasir

Meski terkadang sulit dihilangkan dan membandel, jerawat pasir bisa ditangani.

Kuncinya, hentikan produksi sebum yang berlebihan dari kelenjar sebaceous.

Karena itu, obat-obatan yang dijual bebas (over-the-counter/OTC) mungkin tidak cukup kuat untuk menghilangkan jerawat pasir ini selamanya, meski bisa digunakan sebagai pengobatan sementara.

Berdiskusi dengan dokter kulit dan tidak memencet atau memecahkan jerawat pasir tetap jadi cara paling tepat untuk menanganinya.

Baca juga: Jerawatan dan Bruntusan karena Pakai Sheet Mask, Apa Sebabnya?

Nah berikut ini, ada beberapa contoh obat dan kandungan yang biasa diresepkan dokter kulit pada penderita jerawat pasir.

Topikal

Obat topikal biasanya langsung diaplikasikan ke kulit untuk mengontrol sebum berlebih dan menangani comedone yang tersumbat.

Biasanya, dokter akan meresepkan produk dengan kandungan sebagai berikut:

  • asam azelaat
  • benzoil-peroksida
  • asam glikolat
  • asam salisilat
  • retinoid
  • Sulfur

Lalu, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya setiap hari saat menggunakan obat topikal, terutama asam dan retinoid.

Namun, pastikan memilih produk dengan SPF 30 atau lebih tinggi.

Obat-obatan

Biasanya, dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan OTC, baik oral maupun topikal.

Berikut opsi obat yang biasa diberikan:

  • Antibiotik
  • Kontrasepsi oral
  • Isotretinoin (Akutan)
  • Spironolactone (Aldactone), obat anti-androgen yang terkadang digunakan bersama dengan kontrasepsi oral pada wanita untuk mengontrol produksi sebum

Seperti halnya topikal, obat ini dapat membuat kita berisiko mengalami sunburn, jadi pakailah tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi.

Baca juga: 6 Jenis Jerawat yang Biasa Tumbuh di Kulit Wajah

Operasi

Jika obat tidak dapat menangani jerawat pasir, biasanya dokter akan menyarankan operasi untuk membuka dan mengangkat lesi jerawat.

Dokter juga bisa merekomendasikan mikrodermabrasi, metode di mana sebuah mesin meniupkan kristal kecil ke kulit untuk menghiilangkan lapisan permukaan kulit teartas guna menghilangkan jerawat pasir.

Cryotherapy atau aplikasi nitrogen cair ke jerawat pun bisa dilakukan untuk membekukan dan menghilangkan jerawat pasir.

Masker charcoal atau clay

Masker dari clay atau charcoal dapat membantu sebum yang terjebak dalam pori-pori kulit mengering dan dapat menghilangkan sel kulit mati serta kotoran yang terjebak.

Hasilnya, blackhead pun lebih mudah hilang.

Mengubah gaya hidup

Mengubah gaya hidup dapat membantu mencegah jerawat pasir,

Misalnya, dengan memilih pelembap berbahan dasar air untuk menghilangkan minyak dan kotoran, memakai lotion untuk kulit kombinasi-berminyak, dan memakai makeup non-comedogenic.

Kita juga perlu menghindari makanan dengan gula tambahan dan lemak serta mengurangi konsumsi produk susu. Pasalnya, ketiganya dapat memperparah peradangan pada jerawat.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bruntusan di Jidat dengan Cara Rumahan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com