Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 31/01/2023, 06:58 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ambeien atau hemorrhoid merupakan salah satu penyakit yang sering diderita orang-orang dari berbagai kalangan usia.

Penyakit ini sebenarnya tidak dianggap berbahaya. Kendati demikian, ambeien bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman.

Bahkan, pengidapnya bsia merasa lemas jika dibiarkan terus menerus tanpa adanya pengobatan.

Baca juga: 8 Kebiasaan di Rumah agar Ambeien Tidak Semakin Parah

Ambeien bisa diobati dengan beberapa cara, seperti berendam dalam air hangat, kompres dingin, atau pun memakai obat yang dijual di pasaran.

Bisa pula mengonsumsi rebusan daun ungu atau yang biasa disebut “handeleum” dalam bahasa sunda.

Berkhasiat untuk atasi ambeien

Daun yang memiliki nama ilmiah graptophyllum pictum ini memang sudah dipakai sebagai obat ambeien secara turun termurun.

Selain itu, khasiat daun ungu sebagai obat ambeien pun telah dibuktikan oleh beberapa penelitian.

Salah satunya dalam riset yang dilakukan oleh tim peneliti gabungan dari National Institute of Hygienic Science Tokyo, Jepang dan juga Institut Teknologi Bandung.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Chemical and Pharmaceutical Bulletin tersebut para peneliti melakukan penelitian dengan menyuntikkan ekstrak etaanol dari daun ungu pada tikus.

Hasilnya, ditemukan bahwa ekstrak etanol menunjukkan aktivitas antiinflamasi serta analgesik berkat kandungan flavonoid di dalam daun ungu.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh tim peneliti gabungan dari Indonesia dan Jepang lainnya.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology tersebut juga dilakukan pada tikus, dengan membentuk ekstrak daun ungu ke dalam bentuk oral dan topikal.

Baca juga: Serba-serbi Ambeien, Mulai dari Penyebab hingga Pencegahannya

Lalu, untuk menimbulkan kondisi yang serupa dengan ambeien pada tikus, tim peneliti menggunakan minyak kroton sebagai induktor pada rektal (dubur) tikus.

Pasalnya, minyak kroton memiliki sifat iritasi yang kuat.

Lebih lanjut, tim peneliti mencatat beberapa parameter di area anus tikus, seperti ketebalan mukosa (lapisan kulit terdalam) dan otot eksternal, jumlah sel yang meradang, area pendarahan, dan jumlah sel nekrotik.

Hasil yang ditemukan pun serupa dengan penelitian sebelumnya.

Dikutip dari situs Unair News, salah satu peneliti studi, Idha Kusumawati, mengatakan kombinasi ekstrak daun ungu, baik dalam bentuk oral dan topikal dapat mengurangi kondisi mirip ambeien itu secara signifikan.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Ambeien

Capaiannya pun sebanding dengan obat yang biasa digunakan untuk ambeien, betametason.

Terapi daun ungu dalam kombinasi oral dan topikal dapat meningkatkan efektifitas khasiatnya mengobati ambeien dibandingkan hanya menggunakan oral atau topikal saja.

Penelitian yang dilakukan Idha dan timnya juga menemukan, ekstrak daun ungu mengandung berbagai senyawa, termasuk flavonoid dan polifenol yang dapat mengurangi peradangan, sama seperti penelitian sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com