KOMPAS.com - Serangan panik atau panic attack dapat digambarkan sebagai munculnya rasa takut hingga kecemasan berlebihan secara tiba-tiba.
Panic attack tak cuma menimbulkan kecemasan, tetapi juga ditandai oleh sejumlah gejala fisik yang mirip dengan penyakit lain.
Itulah sebabnya pada beberapa kasus, seseorang yang mengalami panic attack membutuhkan bantuan medis dalam penanganannya. Lantas, kapan harus berobat ke dokter?
Baca juga: Menghadapi Panic Attack Saat Sendirian
Sebelum mengetahui kapan harus periksa ke dokter ketika mengalami serangan panik, tak ada salahnya jika kita memahami dulu ciri-ciri panic attack.
Seperti dilansir Web MD, serangan panik melibatkan sejumlah gejala fisik dan juga mental. Beberapa orang mungkin ada yang khawatir, karena panic attack memicu gejala yang mirip serangan jantung.
Memang, sejumlah gejala fisiknya mirip, tetapi keduanya jelas berbeda karena panic attack cenderung dipicu oleh suatu peristiwa atau situasi tertentu, sedangkan serangan jantung tidak demikian.
Berikut ciri-ciri panic attack agar kita lebih mudah dalam membedakannya dengan penyakit lain:
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Panic Attack, Atur Pernapasan hingga Minyak Lavender
Serangan panik umumnya berlangsung singkat. Bahkan fasenya bisa hilang dengan sendirinya ketika seseorang merasa aman.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.