Maka dari itu, diagnosis kesehatan mental harus dilakukan oleh profesional yang terlatih dengan pendidikan sesuai.
"Manusia itu kompleks, bukan sesuatu yang mekanis semata," tandas CEO Wiloka Workshop itu.
Baca juga: Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Mental, Atasi Stres hingga Depresi
Alih-alih melihat gejala secara asal , ia menyarankan akan lebih relevan jika kita melakukan skrining kesehatan mental dari aspek perilaku keseharian.
Misalnya mengamati dari bagaimana kemampuan aktivitas kita sehari-hari seperti bekerja, bagaimana dapat berpikir sehari-hari, bagaimana mampu berinteraksi sehari-hari, atau bagaimana kita menjalankan fungsi sebagai individu baik secara priibadi maupun dalam konteks komunal.
"Bila ada hal yang diluar kebiasaan dan diikuti dengan adanya kondisi yang tidak nyaman, maka dapat menjadi tanda atau alarm untuk berkonsultasi dengan professional Kesehatan mental," pungkasnya.
Baca juga: Makanan dan Kesehatan Mental, Bagaimana Hubungannya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.