Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Risiko Gunakan Skincare Orang Dewasa untuk Kulit Bayi

Kompas.com - Diperbarui 07/01/2023, 11:39 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

"Kadang kita tidak bisa menghakimi suatu ingredients berbahaya/tidak berbahaya, tapi harus menilai dari kadar aman suatu bahan," jelasnya.

Ada beberapa bahan yang diperbolehkan untuk dewasa tetapi ada bahan yang dibatasi  penggunaannya dan konsentrasinya pada bayi atau anak dalam batas usia tertentu.

Demikian pula, ada produk yang tidak boleh digunakan dalam bentuk spray atau digunakan di area tertentu.

Jika nekat menggunakan krim dewasa untuk mengatasi permasalahan kulit bayi maka kita harus mewaspadai risikonya.

Pasalnya, perbedaan kondisi kulit bayi membuat mereka memiliki risiko toksisitas yang lebih tinggi dari orang dewasa.

Faktor lainnya juga soal luas permukaan tubuh dibandingkan berat badannya yang lebih tinggi dibandingkan dewasa sehingga potensi adanya absorpsi (penyerapan) bahan berbahaya melalui kulit menjadi lebih besar.

Toksisitas ini dapat bersifat lokal (setempat) atau sistemik (memiliki efek ke seluruh tubuh).

Baca juga: Cara Mengecek Kosmetik yang Terdaftar di BPOM

Dokter Arini menilai efek pada anak tentu bergantung pada bahan yang ada pada skincare tersebut.

Misalnya ada yang bersifat iritatif, ada yang meingkatkan risiko alergi, ada yang dapat memicu eksim/dermatitis, dan lain-lain.

Namun beberapa kandungan juga ditakutkan diserap melalui kulit, terserap di darah dan menimbulkan efek sistemik.

"Sehingga tidak sebatas efek pada kulit saja tapi bisa mengganggu kesehatan organ dalam," ujarnya. 

Oleh sebab itu, ia menyarankan membeli produk yang diperuntukan untuk anak dan sudah lulus BPOM guna menjamin keamanannya untuk buah hati.

Baca juga: Apakah Skincare Non-BPOM Aman Digunakan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com