Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2022, 17:19 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

• 19 persen lebih rendah risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular.

• 17 persen lebih rendah risiko kematian dini akibat kanker.

• 29 persen lebih rendah risiko kematian dini akibat penyakit neurodegeneratif.

• 18 persen lebih rendah risiko kematian dini akibat penyakit pernapasan.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Jaga Kesehatan Jantung?

Keterbatasan penelitian

Seorang ahli diet, Melissa Azzaro, RDN, LD, mengatakan bahwa orang-orang dalam penelitian yang mengonsumsi lebih banyak minyak zaitun juga memiliki kebiasaan yang mendukung kesehatan jantung seperti tidak merokok, serta makan buah dan sayuran.

Menurut Azzaro, meskipun minyak zaitun dapat menjadi bagian dari rencana makan yang seimbang, hasil penelitian harus dikaji lagi, karena sulit untuk menilai apakah hasil positif yang didapat itu berkat minyak zaitun atau karena pilihan gaya hidup secara keseluruhan.

"Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah bahwa semua data dilaporkan oleh para peserta," terangnya.

"Ketika orang melaporkan sendiri informasi tentang diet mereka, mereka mungkin salah atau meninggalkan beberapa detail. Oleh karena itu, data yang harus dianalisis para peneliti mungkin tidak lengkap," sambung dia.

Bagaimanapun, Azzaro setuju dengan adanya keterbatasan penelitian, tetapi minyak zaitun dalam diet tetap bergizi secara keseluruhan dan memiliki sedikit (jika ada) risiko.

Orang yang mengkonsumsinya akan mendapatkan manfaat kesehatan seperti peradangan kronis yang lebih sedikit dan peningkatan kesehatan jantung.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan?

Menambahkan minyak zaitun ke dalam diet

Ahli diet dan pemilik Fresh Nutrition, Sharon Puello, RD, CDCES, menuturkan bahwa menambahkan 2-4 sendok makan minyak zaitun ke dalam makanan dapat memberi manfaat kesehatan.

Puello pun merekomendasikan untuk mencobaminyak zaitun dengan membuat saus salad, menaburkannya pada hummus untuk camilan dengan biskuit atau sayuran, dan mencelupkan roti ke dalam minyak zaitun.

Sementara itu, seorang ahli diet dan pemilik Haute & Healthy Living, Elysia Cartlidge, RD, mengatakan bahwa meskipun minyak zaitun  itu menyehatkan, namun minyak ini tidak begitu bagus untuk memasak.

Sebab, minyak zaitun cenderung memiliki titik asap yang lebih rendah daripada minyak lainnya. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa memasak dengan minyak ini.

"Yang benar adalah bahwa ketika memasak makanan dengan minyak zaitun, minyak akan jarang mencapai titik asap," kata Cartlidge.

Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin adalah minyak goreng yang paling stabil ketika dipanaskan.

Menurut Cartlidge, fenol dan antioksidan dari minyak zaitun extra virgin diserap ke sayuran ketika dimasak di dalamnya, sehingga meningkatkan kandungan nutrisi sayuran.

Dengan adanya bukti-bukti tersebut, dia menyarankan agar minyak zaitun sering digunakan dalam memasak dan menyiapkan makanan.

Baca juga: Masak Pakai Minyak Zaitun Turunkan Risiko Penyakit Jantung

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com