KOMPAS.com - Minyak zaitun sering disebut sebagai makanan super karena kaya akan antioksidan, lemak sehat, vitamin, dan nutrisi utama lainnya.
Bahkan, menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, minyak zaitun juga dapat membantu kita hidup lebih lama.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi minyak zaitun lebih mungkin memiliki kesehatan yang positif, termasuk berkurangnya risiko kematian dini.
Minyak zaitun berasal dari buah zaitun yang diperas.
Meskipun semua minyak mengandung lemak, namun minyak zaitun merupakan sumber lemak yang lebih baik daripada yang lain.
Minyak zaitun sebagian besar terdiri dari asam lemak tak jenuh tunggal yang lebih sehat.
Selain itu, minyak ini memiliki senyawa fenolik, antioksidan, dan molekul bermanfaat yang berasal dari lemak seperti tokoferol.
Asam lemak utama dalam minyak zaitun disebut asam oleat.
Asam oleat adalah pemain kunci dalam efek kesehatan positif yang membuat minyak zaitun menjadi penting bagi kesehatan.
Penelitian menemukan bahwa memasukkan minyak zaitun ke dalam makanan memiliki beberapa manfaat kesehatan tertentu termasuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin dan mikrobiota usus yang sehat, mengurangi stres oksidatif, serta memiliki efek antiinflamasi.
Baca juga: 5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Tekanan Darah
Dalam penelitian baru, para peneliti melihat data dari Nurses Health Study (1990-2018) dan Health Professionals Follow Up Study (1990-2018).
Ada 60.582 wanita dan 31.801 pria yang termasuk dalam data. Tak satu pun dari mereka memiliki penyakit kardiovaskular atau kanker ketika penelitian dimulai.
Selama 28 tahun, para peserta mencatat informasi tentang diet mereka. Para peneliti juga memiliki informasi tentang hasil kesehatan para peserta, termasuk apakah mereka telah meninggal.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi minyak zaitun tertinggi, lebih dari 0,5 sendok makan (7 gram) per hari memiliki risiko 19 persen lebih rendah terhadap risiko kematian dini dari penyebab apa pun.
Orang-orang yang lebih sering mengonsumsi asupan minyak zaitun juga memiliki:
• 19 persen lebih rendah risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular.
• 17 persen lebih rendah risiko kematian dini akibat kanker.
• 29 persen lebih rendah risiko kematian dini akibat penyakit neurodegeneratif.
• 18 persen lebih rendah risiko kematian dini akibat penyakit pernapasan.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Jaga Kesehatan Jantung?
Seorang ahli diet, Melissa Azzaro, RDN, LD, mengatakan bahwa orang-orang dalam penelitian yang mengonsumsi lebih banyak minyak zaitun juga memiliki kebiasaan yang mendukung kesehatan jantung seperti tidak merokok, serta makan buah dan sayuran.
Menurut Azzaro, meskipun minyak zaitun dapat menjadi bagian dari rencana makan yang seimbang, hasil penelitian harus dikaji lagi, karena sulit untuk menilai apakah hasil positif yang didapat itu berkat minyak zaitun atau karena pilihan gaya hidup secara keseluruhan.
"Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah bahwa semua data dilaporkan oleh para peserta," terangnya.
"Ketika orang melaporkan sendiri informasi tentang diet mereka, mereka mungkin salah atau meninggalkan beberapa detail. Oleh karena itu, data yang harus dianalisis para peneliti mungkin tidak lengkap," sambung dia.
Bagaimanapun, Azzaro setuju dengan adanya keterbatasan penelitian, tetapi minyak zaitun dalam diet tetap bergizi secara keseluruhan dan memiliki sedikit (jika ada) risiko.
Orang yang mengkonsumsinya akan mendapatkan manfaat kesehatan seperti peradangan kronis yang lebih sedikit dan peningkatan kesehatan jantung.
Baca juga: Apa Saja Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan?
Ahli diet dan pemilik Fresh Nutrition, Sharon Puello, RD, CDCES, menuturkan bahwa menambahkan 2-4 sendok makan minyak zaitun ke dalam makanan dapat memberi manfaat kesehatan.
Puello pun merekomendasikan untuk mencobaminyak zaitun dengan membuat saus salad, menaburkannya pada hummus untuk camilan dengan biskuit atau sayuran, dan mencelupkan roti ke dalam minyak zaitun.
Sementara itu, seorang ahli diet dan pemilik Haute & Healthy Living, Elysia Cartlidge, RD, mengatakan bahwa meskipun minyak zaitun itu menyehatkan, namun minyak ini tidak begitu bagus untuk memasak.
Sebab, minyak zaitun cenderung memiliki titik asap yang lebih rendah daripada minyak lainnya. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa memasak dengan minyak ini.
"Yang benar adalah bahwa ketika memasak makanan dengan minyak zaitun, minyak akan jarang mencapai titik asap," kata Cartlidge.
Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin adalah minyak goreng yang paling stabil ketika dipanaskan.
Menurut Cartlidge, fenol dan antioksidan dari minyak zaitun extra virgin diserap ke sayuran ketika dimasak di dalamnya, sehingga meningkatkan kandungan nutrisi sayuran.
Dengan adanya bukti-bukti tersebut, dia menyarankan agar minyak zaitun sering digunakan dalam memasak dan menyiapkan makanan.
Baca juga: Masak Pakai Minyak Zaitun Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.