Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koleksi Perhiasan dengan Batu Bacan, Gambaran Keindahan Indonesia

Kompas.com - 04/09/2022, 18:05 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batu bacan merupakan salah satu batu permata yang sangat dihargai di Indonesia. Warnanya yang identik dengan laut, hijau kebiruan, begitu indah ketika dipadukan ke dalam perhiasan.

Batu tersebut banyak ditemukan di Pulau Halmahera Selatan, Maluku Utara, dan telah digunakan oleh berbagai sosok figur terkenal seperti Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Nah, Passion Jewelry, butik perhiasan berlian yang berdiri sejak tahun 2005, dalam rangka memperingati 77 tahun Kemerdekaan Indonesia, mempersembahkan koleksi khusus bernama “Permata Khatulistiwa” atau “Gem of Khatulistiwa”.

Adapun, koleksi ini didedikasikan untuk negara Indonesia yang diberkati dengan panorama, sumber daya alam, dan batu mulia.

Diberi nama khatulistiwa karena Indonesia merupakan salah satu negara yang dilintasi garis tersebut. Di antaranya adalah Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Papua.

“Daripada kita selalu menggunakan batu permata dari luar, kenapa tidak kita lestarikan dan budayakan lagi dari Indonesia,” ucap Airyn Tanu, COO Passion Jewelry.

Airyn melihat potensi besar dari keindahan batu bacan untuk diperlihatkan ke wilayah internasional melalui pameran Passion Jewelry di luar negeri.

Airyn juga menceritakan bagaimana inspirasi dari koleksi tersebut datang dari penelitian serta pengamatan berkala oleh putra pertamanya, Alvaro Tanu.

Rupanya, warna cantik dari batu tersebut dapat terjadi akibat iklim tropis indonesia dan proses perubahan unsur mineral tembaga (Cu) porfiri, berkaitan dengan sirkulasi hidrotermal (proses pembentukan mineral yang terjadi disekitar sumber dari panas bumi di dalam kulit bumi).

“Dia salah satu family Chrysocolla yang memang terkenal di luar negeri. Tapi, memang keunikan (batu) dari Indonesia itu karena warnanya."

"Warnanya dari tropical weather indonesia, jadi menghasilkan warna yang berbeda dari negara lain, hijau kebiru-biruan. Makanya, kalau kami liat itu seperti keindahan budaya Indonesia yang lautan samudranya kebiru-biruannya,” jelas Airyn.

Tampilan Batu Bacan pada perhiasan, terlihat menawan dengan warnanya nan hijau kebiruanChelsea Austine Tampilan Batu Bacan pada perhiasan, terlihat menawan dengan warnanya nan hijau kebiruan
Tidak hanya keindahan warna yang patut disorot, batu bacan juga memiliki khasiat lain, sehingga seringkali mendapatkan julukan “Healing Stone” alias batu penyembuh.

Pada acara private showcase, Alicia Beverly, Public Relation Manager Passion Jewelry, menceritakan bahwa batu bacan konon digunakan oleh Ratu Cleopatra agar lebih bijak ketika membuat keputusan.

Pasalnya, permata tersebut diyakini mampu menyerap aura negatif pengguna, sehingga lebih tenang dan percaya diri. Maka dari itu, bacan populer dengan sebutan batu rekonsiliasi yang memberikan ketentraman, ketenangan, dan penyembuhan,

Sebagai perusahaan perhiasan, Passion Jewelry memiliki misi yakni berkolaborasi dengan pemerintah, pemangku kepentingan, guna mencapai misi untuk memberdayakan komunitas lokal.

Mengingat hal tersebut, Airyn Tanu membuat asosiasi bersama Nur Asia Uno agar dapat menghadirkan perhiasan dengan sentuhan warisan budaya Indonesia.

Koleksi “Gem of Khatulistiwa” baru dapat dibeli setelah dipamerkan secara resmi lewat acara fashion show yang bekerjasama dengan BT Batik Trusmi, milik Sally Giovanny dan Ayu Dyah Andari.

Acara akan berlangsung pada 30 September 2022, di Intercontinental Hotel Jakarta dengan tema BASUNDARI: KALA DI WEDARI, artinya “saat aku berada di antara bunga-bunga di bumi”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com