Sementara itu, cobra lebih menyukai memangsa unggas, kodok, burung, katak, tidak terkecuali tikus dan kadal. Selain itu, cobra juga tidak makan ular lain.
Meski kedua spesies ular sama-sama menyandang nama "cobra", king cobra dan cobra mempunyai perbedaan racun.
Dalam hal ini king cobra dapat menyuntikkan racun dalam jumlah besar setiap kali menggigit. Nah, racun yang disuntikkan king cobra disebut-sebut cukup untuk membunuh banyak orang.
Akan tetapi cobra tidak memiliki racun yang mematikan jika dibandingkan dengan king cobra.
Kendati demikian kobra mempunyai keunggulan daripada king cobra dalam perbedaan racun.
Pasalnya ada spesies cobra, yakni spitting cobra, termasuk di antaranya kobra Jawa (Naja sputatrix) memiliki kemampuan menyemburkan racun sejauh 243 centimeter!
Baca juga: Spesies Ular Cobra yang Paling Berbisa
Tak bisa dimungkiri bahwa king cobra dan cobra memiliki tampilan fisik yang nyaris identik sehingga sulit dibedakan.
Kedua spesies ular berbisa tersebut punya ciri khas yang tidak dimiliki ular lain, yaitu tudung di sepanjang kepala dan leher.
Tudung pada king cobra dan cobra dapat terbuka ketika keduanya berdiri dan berada di posisi waspada.
Meski begitu bukan berarti king cobra maupun cobra punya tampilan fisik 100 persen sama, ya!
Karena king cobra memiliki ukuran kepala yang lebih besar jika dibandingkan dengan cobra.
Tidak hanya itu, sang raja kobra juga terdapat pola chevron di bagian belakang leher yang tidak dimiliki oleh cobra.
Ular yang secara tampilan fisik hampir sama ini ternyata memiliki perbedaan dalam hal perilaku.
King cobra yang racunnya mematikan dapat melancarkan serangan ke arah manusia hingga ketinggian 121 centimeter.
Meski mengesankan, kobra sayangnya tidak memiliki kemampuan menyerang seperti itu.