KOMPAS.com - Setiap orang pasti akan mengalami overthinking, atau memikirkan sesuatu secara berlebihan dari waktu ke waktu.
Hal tersebut dapat dikaitkan dengan masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi, meskipun sulit untuk mengetahui mana yang terjadi lebih dulu pada setiap individu.
Namun, apa pun itu, sudah jelas bahwa overthinking dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental kita menurun.
Dan kemudian, ketika kesehatan mental menurun, kita menjadi semakin cenderung untuk overthinking secara berulang-ulang.
Kendati demikian, overthinking ternyata memiliki tanda yang mungkin tidak banyak diketahui oleh orang-orang.
Dilansir dari laman Forbes, psikoterapis yang juga merupakan seorang penulis, Amy Morin pun menjelaskan lebih lanjut mengenai tanda-tanda, serta cara paling sederhana mengatasi overthinking sebagai berikut.
Baca juga: Overthinking Bukan Penyakit Mental, Simak Cara Mengatasinya
Overthinking sering kali melibatkan perenungan tentang masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan.
Overthinking tidak sama dengan pemecahan masalah yang sehat.
Menurut Morin, pemecahan masalah terdiri dari pemikiran tentang situasi yang sulit bila diperlukan. Sedangkan overthinking justru hanya berfokus memikirkan masalah.
Overthinking juga berbeda dengan refleksi diri. Refleksi diri bisa menjadi sehat karena melibatkan pembelajaran dan mendapatkan perspektif tentang diri kita, sehubungan dengan situasi yang dihadapi. Hal ini memiliki tujuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.