KOMPAS.com - Makanan yang mengandung purin tinggi selalu dianggap sebagai penyebab asam urat. Padahal, ada faktor risiko asam urat yang jarang diketahui banyak orang.
Asam urat adalah jenis radang sendi yang menyebabkan peradangan serta memengaruhi jaringan lunak di sekitarnya.
Beberapa gejalanya dapat ditandai dengan kondisi sensasi panas di area persendian, pembengkakan di area sendi, nyeri sendi, kulit memerah hingga rasa sakit yang cukup intens.
Dalam banyak kasus, asam urat menyerang beberapa bagian tubuh seperti jempol kaki, tetapi dapat memengaruhi area sendi lain seperti di pergelangan kaki, lutut, tangan hingga jari-jari.
Baca juga: 5 Cara Cepat Hilangkan Nyeri Asam Urat
Asam urat pada umumnya dapat memengaruhi persendian dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, ini merupakan penyakit degeneratif yang bisa menyerang seiring bertambahnya usia.
Apa saja faktor risikonya? Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa faktor yang memicu asam urat.
Kasus asam urat paling umum terjadi pada pria. Bahkan beberapa penelitian risiko tersebut tiga kali lebih tinggi daripada wanita.
Pria cenderung mengembangkan penyakit tersebut antara usia 30-45 tahun. Sedangkan wanita berisiko di usia yang lebih tua pada 55-70 tahun.
Mengapa pria tiga kali berisiko tinggi terkena asam urat? Faktor tersebut dapat dijelaskan karena tubuh wanita secara alami memproduksi hormon estrogen.
Hormon tersebut lantas bertindak sebagai "pelindung" pada kaum Hawa, yang mana kadar asam urat secara alami dapat terbuang melalui urine di usia produktif.
Namun, ketika fase menopause, produksi hormon estrogen berkurang secara perlahan yang kemudian dapat menimbulkan risiko asam urat di usia lanjut.
Berbagai kondisi medis pada tubuh seseorang tampaknya berisiko terkena asam urat.
Seperti pasien gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, orang dengan sindrom metabolik seperti resistensi insulin, penyakit ginjal hingga anemia.
Baca juga: 6 Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat, Salah Satunya Kopi
Bila ada riwayat keluarga memiliki asam urat, maka secara tidak langsung keturunannya juga berisiko tinggi mengembangkan penyakit yang sama.
Dalam hal ini, faktor genetik memengaruhi sistem metabolisme dalam membuang kadar asam urat di dalam tubuh melalui urine.
Sehingga kerabat dekat juga memiliki risiko yang sama, meski sebenarnya risiko dapat diminimalisir dengan perubahan pada pola makan dan gaya hidup.
Beberapa obat memiliki efek samping yang kemungkinan meningkatkan risiko. Misalnya obat untuk penyakit jantung dan tekanan darah tinggi yang bersifat diuretik dan beta-blocker.
Selain itu, beberapa obat seperti aspirin, siklosporin, obat kanker, obat autoimun, niacin (obat penurun kolesterol) juga memengaruhi perkembangan risiko terkait asam urat.
Gaya hidup memainkan peran penting dalam risiko penyakit asam urat serta penyakit lainnya.
Misalnya ketika ada orang tidak menjaga asupan makanan yang ternyata mengandung purin tinggi.
Tentu risiko terkena asam urat juga akan lebih tinggi. Kemudian orang yang terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol juga memiliki risiko yang sama.
Baca juga: 5 Sayuran Mengandung Purin Tinggi, Perlu Dihindari Penderita Asam Urat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.