KOMPAS.com - Dalam menciptakan kreasi baru, Louis Vuitton seringkali mengambil inspirasi dari katalog perusahaan di masa lalu.
Baru saja, rumah mode Perancis tersebut meluncurkan arloji bertajuk Tambour Twenty.
Model ini dirancang untuk memeringati Tambour edisi pertama yang dirilis pada 2002, atau tepatnya 20 tahun lalu.
Sampai tahun 2000, Louis Vuitton sebenarnya bukanlah merek yang identik dengan dunia horologi.
Semua itu berubah ketika LV mengenalkan jam tangan bernama Tambour Automatic GMT di tahun 2002.
Proses pengerjaan Tambour Automatic GMT dilakukan di workshop Louis Vuitton di La Chaux-de-Fonds, Swiss, yang bertepatan dengan pembukaan workshop tersebut.
Ini merupakan arloji pertama dengan fitur GMT otomatis yang dibawa oleh Louis Vuitton.
Sekadar informasi, GMT adalah kependekan dari Greenwich Mean Time, bujur geografis nol derajat yang terletak di Greenwich, Inggris.
Koordinat tersebut dijadikan patokan pembagian waktu di Bumi.
Fitur GMT dalam sebuah jam tangan berfungsi untuk menunjukkan dua zona waktu yang berbeda.
Ciri khas jam tangan yang memiliki fitur GMT yaitu adanya jarum tambahan di bagian dial, serta bezel yang diberi skala waktu 24 jam.
Model Tambour pertama menggunakan cangkang baja tahan karat berdiameter 39,5 milimeter yang unik, karena berbentuk seperti taiko (alat tabuh atau perkusi dari Jepang).
Louis Vuitton memberikan dial cokelat berpola gradien yang tampak kontras dari jarum dan penanda jam berwarna putih.
Fitur GMT pada arloji ini ditunjukkan oleh jarum tambahan dan skala waktu 24 jam yang dikelir warna kuning.
Tambour Twenty, cangkang lebih besar dari pendahulunya