Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Blueberry Setiap Hari Bikin Umur Panjang, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 10/09/2022, 17:28 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Radikal bebas perlu ditangkal karena molekul ini dapat menyebabkan penyakit tertentu, seperti masalah kardiovaskular.

Tidak menutup kemungkinan, radikal bebas menimbulkan diabetes tipe 2 bahkan penurunan neurologis.

Baca juga: 5 Manfaat Sehat dari Makan Bluberi, Sudah Tahu?

2. Menurunkan kolesterol jahat

Low-density lipoprotein (LDL) yang disebut juga kolesterol jahat adalah sejenis kolesterol yang patut diwaspadai dalam tubuh.

Pasalnya kolesterol jahat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, termasuk stroke.

Meski kolesterol jahat merugikan tubuh, untungnya kekhawatiran ini bisa ditangkal dengan mengonsumsi blueberry.

Buah tersebut baik untuk dikonsumsi karena bermanfaat mengurangi risiko penyakit dengan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Ketika orang-orang yang ingin berumur panjang makan blueberry, mereka akan punya kadar kolesterol jahat 27 persen lebih rendah dalam 8 minggu.

Hal tersebut terungkap dalam penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Nutrition pada tahun 2010.

Di sisi lain, mereka juga bisa mengurangi risiko sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Baca juga: 5 Jenis Buah untuk Menurunkan Kolesterol

3. Sumber serat

Kebutuhan serat dapat dipenuhi dengan mengonsumsi varietas beri.

Menurut JAMA Networks, mengonsumsi cukup serat dalam makanan bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit.

Tidak hanya itu, serat juga memperpanjang umur karena jenis mineral ini dapat menstabilkan gula darah dan mengurangi kolesterol jahat.

Penelitian yang diunggah di Harvard Health Publishing turut mendapati manfaat lain dari mengasup cukup serat.

Penelitian menyebutkan bahwa setiap 8 gram serat dalam makanan mampu menurunkan risiko kematian antara 5-7 persen.

Hal tersebut juga berlaku untuk menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker kolorektal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com