KOMPAS.com - Diet serangga adalah salah satu diet unik untuk menurunkan berat badan.
Selain mudah diakses dan murah, serangga seperti kumbang, ulat, semut, belalang, dan jangkrik diyakini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Mungkin, kita merasa jijik membayangkan wujud serangga masuk ke dalam mulut kita.
Namun ternyata, hampir 2,5 miliar orang di seluruh dunia menambahkan serangga ke dalam menu diet mereka.
Baca juga: Penurunan Berat Badan Bisa Gagal Tanpa Adanya Dukungan Sosial
Serangga banyak dipilih oleh mereka yang ingin menerapkan diet berkelanjutan, namun tetap mencari rasa daging.
Karena alasan budaya, diet serangga masih menemui kendala untuk diadopsi oleh masyarakat di belahan dunia Barat.
Di Eropa, serangga yang termasuk dalam hewan invertebrata (hewan yang tidak memiliki ruas-ruas tulang belakang) sering disajikan sebagai camilan agar konsumen mau mencoba sensasi makan serangga.
Baca juga: Riset Buktikan, Operasi Penurunan Berat Badan Turunkan Risiko Kanker
Produksi serangga diklaim menghasilkan gas rumah kaca antara 10-100 kali lipat lebih sedikit dibandingkan produksi daging babi.
Serangga seperti jangkrik dideskripsikan memiliki rasa seperti kacang. Umumnya, jangkrik dibumbui dengan bawang putih, rempah-rempah, dan kunyit.
Diberitakan The Guardian, ada satu riset yang dikerjakan para peneliti dari Wonkwang University di Korea Selatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.