Tubuh secara alami memproduksi kolagen dari makanan, tetapi mengonsumsinya dalam bentuk suplemen juga dapat membantu meningkatkan kadar kolagen alami ini.
Tubuh menggunakan kolagen untuk membangun tulang, kulit, otot, dan juga berfungsi dalam komunikasi seluler, penyembuhan luka, perbaikan jaringan, serta respons kekebalan tubuh.
Kolagen dimetabolisme seperti protein lain menjadi kombinasi peptida dan asam amino, yang kemudian digunakan untuk proses fisiologis seperti perbaikan tulang atau jaringan ikat sesuai kebutuhan.
Baca juga: Ultima II Rilis Skin Booster dengan Kandungan Kolagen
"Jika kita mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, tubuh kemungkinan besar membuat kolagen yang cukup untuk kebutuhannya," kata Kitova-John.
Bicara soal menurunkan berat badan, sebuah studi dalam International Journal of Medical Sciences menyimpulkan, suplementasi hidrolisat kolagen membantu menjaga berat badan tetap turun pada kasus kenaikan berat badan yang dialami wanita menopause yang telah menjalani ovariektomi.
Meski begitu, Carson mengatakan, tidak ada penelitian solid yang menunjukkan bahwa kolagen dapat secara langsung membantu penurunan berat badan.
"Tidak ada uji klinis yang menilai dampak kolagen pada manajemen berat badan atau penurunan berat badan."
"Efek apa pun yang mungkin dimiliki asupan kolagen pada manajemen berat badan akan menjadi sekunder," ungkap dia.
"Misalnya, kolagen telah digunakan untuk mengobati cedera sendi dan jaringan ikat dengan beberapa keberhasilan."
Baca juga: Kolagen Vs Biotin, Mana yang Terbaik untuk Kesehatan Kulit
"Hal ini dapat memungkinkan aktivitas fisik yang lebih besar yang dapat membantu dalam pengelolaan berat badan."
"Namun, kolagen adalah bentuk protein berkualitas rendah dari perspektif sintesis protein otot."
"Sehingga ada protein nabati dan hewani yang jauh lebih baik yang dapat dikonsumsi untuk tujuan membangun otot dan mengelola berat badan dengan cara ini," sambung dia.
Di sisi lain, sebuah studi dalam Journal of Nutrition menemukan, gelatin (turunan kolagen) menghasilkan penekanan nafsu makan yang lebih baik daripada kasein (jenis protein lain).
Studi tersebut menyimpulkan, efek penekan nafsu makan dari kolagen ini dapat mengurangi asupan makanan secara keseluruhan dan menyebabkan penurunan berat badan.
Secara umum, diet tinggi protein telah dikaitkan dengan hasil metabolisme yang positif dan menjadi alat yang efektif untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: Jennifer Aniston Memulai Hari dengan Kopi dan Kolagen, Sehatkah?
Ahli gizi, Roxana Ehsani, mengatakan, penelitian masih terbatas, jadi kolagen belum bisa disebut sebagai alat yang efektif untuk menurunkan berat badan.
Namun itu mungkin membantu secara tidak langsung.
"Tubuh tidak dapat menyerap kolagen dari makanan dengan baik, jadi mengonsumsi lebih banyak makanan kaya kolagen tidak selalu berarti kita mendapatkan jumlah kolagen yang lebih tinggi ke dalam tubuh," kata dia.
"Tetapi, jika kita mengonsumsi makanan kaya protein dan menyebarkannya sepanjang hari, ini bisa efektif untuk membuat kita kenyang lebih lama di antara waktu makan demi mencegah makan secara berlebihan," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.