Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2022, 14:08 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seseorang dengan gangguan obsesif kompulsif atau obsessive compulsive disorder (OCD) kerap digambarkan memiliki karakter perfeksionis dalam segala aspek.

Padahal, OCD tidak ada kaitannya dengan kebiasaan membersihkan individu, juga bukan berarti individu tersebut tidak fleksibel ketika menghadapi sesuatu.

OCD lebih terkait dengan kemampuan seseorang untuk menangani pikiran yang kurang menyenangkan, menurut Irina Gorelik, psikolog anak di Williamsburg Therapy Group.

"Jika kita memiliki pemikiran yang mengganggu, kita berpotensi untuk mengatasi itu," kata dia.

Baca juga: Pikiran dan Tindakan yang Menandakan Gejala OCD, Kamu Salah Satunya?

"Tetapi bagi seseorang dengan OCD, itu (pemikiran yang mengganggu) menyebabkan respons yang sangat buruk sehingga mereka ingin melakukan sesuatu untuk membuat pikiran negatif itu hilang."

OCD terbagi menjadi dua gangguan berbeda

Gorelik mengatakan, OCD terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Obsesi: pikiran, desakan, atau bayangan mengganggu yang menyebabkan penderitaan
2. Kompulsi: perilaku untuk mengurangi tingkat penderitaan yang disebabkan oleh obsesi

Lebih lanjut, OCD juga dapat terjadi pada anak-anak. Namun hal ini biasanya mudah didiagnosis.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com