Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Setiyo Wibowo
Author

Konsultan, self-discovery coach, & trainer yang telah menulis 28 buku best seller. Cofounder & Chief Editor Kampusgw.com yang kerap kali menjadi pembicara pada beragam topik di kota-kota populer di Asia-Pasifik seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Dubai, dan New Delhi. Founder & Host The Grandsaint Show yang pernah masuk dalam Top 101 podcast kategori Self-Improvement di Apple Podcasts Indonesia versi Podstatus.com pada tahun 2021.

Mengapa Sabbatical Penting?

Kompas.com - 12/09/2022, 15:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI SEPANJANG tahun 2016 hingga awal 2017, saya mengambil Sabbatical. Sebuah "keputusan berani" yang saya ambil di awal perjalanan karier saya.

Sebuah keputusan yang belakangan ini begitu saya syukuri karena mengubah drastis cara saya memandang diri sendiri dan dunia.

Selama saya mengarungi Sabbatical, berderet kegiatan saya lakukan. Mulai dari membaca ribuan buku, bertemu ribuan orang, mencoba hal-hal baru, mencoba puluhan self-assesment, menjadi sukarelawan hingga traveling ke beberapa pulau terpencil di Indonesia dengan misi "mencari jati diri".

Tidak seperti sebagian besar teman-teman saya pada umumnya yang terus-menerus ambisius mengejar target demi target hidup, saya memberanikan diri mengambil jeda panjang karena ingin mengetahui apa yang benar-benar saya inginkan dalam hidup.

Sebuah keputusan tidak populer yang awalnya mengundang cibiran dari berbagai pihak, namun tidak pernah saya sesali karena saya merasa "terlahir kembali" menjadi pribadi yang baru.

Sebenarnya apa itu sabbatical? Di Indonesia memang belum begitu populer sebagaimana di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, atau Inggris.

Namun belakangan saya amati sudah semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjalaninya dengan durasi bervariasi dari satu bulan, tiga bulan, hingga lebih dari setahun seperti yang saya pernah alami.

Sabbatical berasal dari bahasa Ibrani, yaitu "Sabat" yang berarti istirahat dari pekerjaan. Istilah tersebut awalnya merujuk bagi para pemeluk Yahudi di Tanah Israel yang mengambil cuti bekerja selama setahun setiap tujuh tahun sekali.

Dalam perkembangannya mulai tahun 1880 yang dipelopori Universitas Harvard, banyak universitas dan lembaga penelitian menawarkan kesempatan cuti panjang berbayar sebagai tunjangan karyawan.

Kebijakan cuti akademik tersebut awalnya dirancang membantu para akademisi untuk beristirahat, melakukan riset, menulis untuk jurnal internasional, tugas belajar atau mengajar di kampus lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com