Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Setiyo Wibowo
Author

Konsultan, self-discovery coach, & trainer yang telah menulis 28 buku best seller. Cofounder & Chief Editor Kampusgw.com yang kerap kali menjadi pembicara pada beragam topik di kota-kota populer di Asia-Pasifik seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Dubai, dan New Delhi. Founder & Host The Grandsaint Show yang pernah masuk dalam Top 101 podcast kategori Self-Improvement di Apple Podcasts Indonesia versi Podstatus.com pada tahun 2021.

Mengapa Sabbatical Penting?

Kompas.com - 12/09/2022, 15:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di kemudian hari, Sabbatical tidak lagi dimonopoli oleh kalangan akademisi karena popularitasnya meningkat di abad ke-21.

Menurut temuan Society For Human Resource Management, setidaknya 17 persen perusahaan menawarkan semacam kebijakan cuti panjang kepada karyawan mereka pada tahun 2017.

Mereka dapat dibayar atau tidak dibayar dengan jangka waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga lebih dari satu tahun.

Di Indonesia, Sabbatical lebih dikenal dengan istilah Cuti Besar atau Sabbatical Leave. Menurut pengamatan saya, cuti besar tersebut sudah mulai diberlakukan di kalangan dosen di perguruan tinggi, PNS, pekerja NGO, dan sejumlah perusahaan ternama.

Cuti panjang adalah "istirahat panjang" dari pekerjaan. Seseorang yang mengambil cuti panjang masih menjadi karyawan suatu institusi, tetapi mereka tidak harus melapor untuk bekerja atau menyelesaikan tugas harian mereka meskipun kebijakannya berbeda-beda di setiap lembaga.

Beberapa individu menggunakan cuti panjang mereka untuk beristirahat dan bersantai. Perusahaan biasanya menawarkan cuti panjang kepada karyawan level tinggi yang telah menjadi bagian dari organisasi setidaknya selama lima tahun.

Lantas, mengapa Sabbatical itu penting? Berdasarkan pengalaman pribadi dan temuan riset dari berbagai lembaga, berikut adalah beberapa manfaat mengambil Sabbatical atau cuti panjang.

Pertama, memenuhi goal pribadi. Sabbatical adalah kesempatan besar bagi seseorang untuk memenuhi tujuan pribadi. Mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka tidak pernah punya waktu untuk mengeksplorasi sebelumnya.

Misalnya, mereka mungkin mendapat kesempatan untuk menjadi sukarelawan di negara asing atau melakukan penelitian independen.

Jika seseorang menggunakan cuti panjang mereka untuk terlibat dalam kegiatan produktif bukan hanya relaksasi, mereka dapat mengembangkan keterampilan yang berharga dan meningkatkan pengetahuan mereka. Hal ini dapat menyebabkan kepuasan pribadi yang besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com