Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Masturbasi Mulai Merugikan Hidup, Pria Harus Baca

Kompas.com - 13/09/2022, 07:10 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Lutut kopong biasanya dianggap sebagai salah satu tanda pria terlalu sering masturbasi.

Namun hal itu hanyalah mitos. Ditambah lagi, sebenarnya tidak ada istilah "terlalu sering masturbasi".

Dilaporkan International Society for Sexual Medicine, tidak ada frekuensi masturbasi yang dapat dikatakan wajar atau tidak wajar.

Beberapa pria melakukan masturbasi setiap hari, ada yang beberapa minggu, dan sebagian lain jarang masturbasi.

Satu survei pada 2009 yang melibatkan 2.500 pria Amerika menunjukkan, sekitar 27 persen pria berusia 30-39 tahun melakukan masturbasi seminggu sekali hingga beberapa kali sebulan. Angka tersebut bervariasi, tergantung usia.

"Seberapa pun seringnya kita bermasturbasi, itu tidak masalah sampai masturbasi mulai memengaruhi hidup kita secara negatif," papar Dan Drake, MFT, LPCC, terapis kecanduan seks dan konselor klinis.

Baca juga: Sederet Fakta seputar Masturbasi Pria

Kebiasaan masturbasi yang merugikan

Lalu kapan kebiasaan masturbasi merugikan hidup kita? Berikut lima tandanya.

1. Masturbasi hingga menyakiti diri sendiri

Ada beberapa pria yang sering melakukan masturbasi hingga menyakiti diri mereka, kata Tobias Kohler, MD, ahli urologi di Southern Illinois University.

Cedera ini bisa ringan (misalnya gesekan kulit) atau kondisi yang lebih serius seperti penyakit Peyronie, atau tumpukan jaringan parut di batang penis akibat tekanan berlebihan saat menggosok penis.

Menurut Kohler, jika kita sering melakukan masturbasi sampai mencederai diri sendiri, kita harus mengurangi aktivitas tersebut.

2. Pekerjaan menjadi terganggu

Jika kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan karena tidak bisa berhenti memikirkan masturbasi, saat itulah masturbasi menjadi masalah.

Contohnya, kita terus-menerus menonton film dewasa di tempat kerja, atau kita terlambat menghadiri rapat karena masturbasi di kamar mandi.

Baca juga: Tanda-tanda Keseringan Lakukan Masturbasi

3. Merusak hubungan dengan orang lain

Apakah kita membatalkan janji dengan teman dan orang lain karena lebih senang di rumah untuk bermasturbasi?

Jika benar demikian, tandanya kebiasaan masturbasi kita bermasalah.

Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk masturbasi. Namun waspadai jika kebutuhan masturbasi mulai berdampak negatif pada hubungan kita dengan orang lain.

4. Memengaruhi kehidupan seks

Beberapa pria yang melakukan masturbasi kerap menggunakan satu stimuli, seperti menonton film dewasa tertentu ditambah gerakan tangan yang spesifik.

Namun saat mereka benar-benar berhubungan intim, mereka tidak bisa memeroleh kepuasan yang sama seperti saat mereka masturbasi.

Pada dasarnya, jika kita menonton film dewasa yang sama atau menggunakan gerakan tangan yang sama setiap kali masturbasi, otak dan tubuh akan menjadi terbiasa.

Alhasil, kita hanya dapat ejakulasi dengan cara tersebut.

Bagi yang memiliki pasangan, kebiasaan ini bisa memicu masalah serius, baik dalam mendapatkan ereksi maupun memertahankan ereksi.

Baca juga: Ketagihan Masturbasi dan Bagaimana Menghadapinya

5. Tidak bisa berhenti memikirkan masturbasi

Kita merasa ingin masturbasi begitu bangun tidur. Saat makan siang, pikiran kita selalu membayangkan adegan dalam film dewasa.

Kita bahkan tidak sabar untuk segera sampai di rumah saat berada dalam perjalanan pulang dari kantor.

Jika kita mengalami salah satu atau semua hal di atas, itu adalah indikasi kuat bahwa masturbasi menjadi sumber masalah, kata Drake.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com