Perilaku social climber artinya berusaha keras untuk terlihat seperti orang-orang yang dianggapnya penting itu.
Misalnya dengan bangga memamerkan label desainer dan aksesori mahal yang dipakainya.
Biasanya, mereka juga berusaha agar kita dan orang lain yang bergaul dengannya juga terlihat sama 'mewahnya'.
Baca juga: Flexing, Tren Pamer Harta demi Gengsi dan Status Sosial
Sikap social climber adalah selalu berburu teman yang potensial untuk dijadikan lingkaran terdekatnya.
Tandanya mudah dikenali jika mereka mendadak mendekatkan diri dengan orang, yang terkenal, berprestasi atau populer, yang ada di lingkaran sosial kita melebihi diri sendiri.
Orang yang termasuk social climber tak sungkan memanfaatkan temannya untuk mendapatkan keuntungan.
Mereka memaksimalkan pencapaian atau koneksinya untuk meningkatkan karier, popularitas, asmara atau tujuan apa pun yang dibutuhkan.
Tanda lain dari social climber adalah kebiasaan mengumpulkan teman dalam jumlah besar yang sebenarnya tidak mereka kenal dengan baik.
Mereka juga cenderung tidak berhubungan pada level yang akrab sehingga layak disebut berteman.
Kepribadiannya juga kurang memiliki empati, narsis dan egois.
Baca juga: Kenali, 7 Tanda Frenemy, Teman tapi Musuh
Mereka sering membatalkan janji mendadak karena mendapatkan undangan sosial yang lebih baik.
Biasanya mereka juga menunggu hingga menit terakhir untuk mengonfirmasi ajakan bersosialisasi dengan harapan adanya tawaran yang lebih 'bermanfaat'.
Mereka berusaha mengontrol lingkaran sosialnya dan tak ragu membuang, mengganti, dan mengeluarkan "teman" dari grup karena tidak cocok dengan tujuannya.
Hal ini dilakukan dengan cara licik termasuk menyebarkan gosip, gaslighting atau perilaku lainnya.
Baca juga: Cara Mencari Teman Baru Ketika Sudah Dewasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.