Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Memicu Penurunan Fungsi Kognitif

Kompas.com - 13/09/2022, 08:47 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah sleep apnea mulai populer sejak beberapa tahun belakangan.

Pada seseorang yang mengalami sleep apnea, sistem pernapasan mereka akan terganggu secara berulang kali selama mereka tertidur.

Gangguan tidur ini akan memengaruhi kualitas tidur dan membuat tubuh merasa lelah keesokan harinya.

Lebih dari itu, sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Science Daily menunjukkan adanya hubungan antara sleep apnea dengan penyakit alzheimer.

Baca juga: Sering Ngorok dan Mengantuk Saat Siang? Waspadai Sleep Apnea

Sleep apnea dan penyakit alzheimer saling terkait

Berdasarkan temuan studi, para peneliti menyebutkan baik penyakit alzheimer maupun sleep apnea diawali dari area yang sama dan menyebar dengan cara yang sama.

Seperti dilaporkan American Sleep Apnea Association, sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami obstructive sleep apnea (OSA).

Kata apnea mengacu pada jeda pernapasan yang berlangsung setidaknya 10 detik. Kondisi ini bisa terjadi pada individu yang mendengkur saat tidur, mengalami kelelahan, atau memiliki kualitas tidur yang buruk secara konsisten.

"Gangguan tidur termasuk sleep apnea juga berperan penting dalam neurodegenerasi," catat spesialis pengobatan tidur, Reena Mehra, MD.

"Contohnya, berkurangnya waktu tidur dan gangguan ritme sirkadian (jam internal tubuh)."

Penyebab sleep apnea menurunkan fungsi kognitif

Gangguan kognitif ringan adalah gangguan yang mungkin disadari oleh orang terdekat kita, namun belum tentu memengaruhi kehidupan sehari-hari kita.

Individu dengan gangguan kognitif ringan bisa mengalami pikun atau amnesia terhadap peristiwa yang belum lama terjadi.

Terkadang, mereka harus menuliskan sesuatu dalam jurnal sebagai pengingat.

Pada studi yang dimuat di jurnal Science Daily, para peneliti menemukan individu yang mengalami gangguan pernapasan (apnea) saat tidur memiliki gangguan kognitif ringan lebih awal.

Hasil ini dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita obstructive sleep apnea.

Baca juga: Olahraga Ringan Pun Bisa Kurangi Risiko Sleep Apnea, Benarkah?

Studi lain membuktikan, penderita sleep apnea didiagnosis dengan gangguan kognitif ringan rata-rata 10 tahun lebih awal daripada mereka yang tidak mempunyai masalah pernapasan selama tidur.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com