KOMPAS.com - Keputihan merupakan kondisi yang normal dialami oleh perempuan sebelum dan sesudah haid.
Kendati demikian, keputihan juga bisa menjadi tanda infeksi pada vagina maupun organ kewanitaan lainnya apabila diikuti dengan rasa sakit dan perubahan warna.
Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut adalah fakta-fakta seputar keputihan, penyebab, dan cara mengatasi keputihan yang mengindikasikan infeksi.
Keputihan adalah cairan alami yang membantu menjaga vagina tetap bersih dan bebas infeksi.
Namun, warna, tekstur, dan jumlahnya dapat berbeda, tergantung pada usia dan kapan terjadinya dalam siklus haid.
Yang perlu diperhatikan, beberapa perubahan bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang mendasarinya. Ini dapat mencakup perubahan warna atau bau yang signifikan, serta perbedaan konsistensi.
Baca juga: Membedakan Keputihan Normal dan Tak Normal, Bagaimana Caranya?
Ada beberapa jenis keputihan yang sering dikategorikan berdasarkan warna dan konsistensi.
• Putih
Keputihan berwarna putih adalah hal yang umum terjadi, terutama pada awal atau akhir siklus haid. Biasanya, keputihan ini akan kental dan lengket, juga tidak berbau menyengat.
• Jernih dan berair
Di sekitar ovulasi, keputihan sering menjadi lebih jernih dan lebih basah. Kita mungkin juga melihat lebih banyak cairan seperti ini ketika terangsang secara seksual atau hamil.
• Jernih dan kental
Ketika cairan yang keluar bening tetapi kental dan seperti lendir, bukan berair, itu menunjukkan bahwa kita kemungkinan sedang berovulasi.
• Coklat atau berdarah
Keluarnya cairan berwarna coklat atau berdarah dapat terjadi selama atau tepat setelah siklus haid. Kita mungkin juga mengalami sedikit keluarnya darah di antara haid yang disebut sebagai bercak.
Bercak yang terjadi selama waktu haid dan setelah berhubungan seks tanpa perlindungan mungkin merupakan tanda kehamilan. Dan bercak selama awal kehamilan bisa menjadi tanda keguguran.
• Kuning atau hijau
Keputihan berwarna kuning mungkin tidak menunjukkan kondisi kesehatan karena secara alami dapat berubah warna ketika terkena udara.
Tetapi, cairan kuning atau hijau yang lebih gelap, terutama ketika cairan itu tebal atau disertai dengan bau yang tidak menyenangkan maka bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Baca juga: Simak, 4 Cara Mujarab untuk Cegah Keputihan
Keputihan adalah fungsi tubuh yang sehat yang dihasilkan dari perubahan alami kadar estrogen.
Jumlah keputihan dapat meningkat akibat ovulasi, gairah seksual, pil KB, dan kehamilan.
Warna, bau, dan tekstur keputihan dapat dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan bakteri vagina, karena ketika jumlah bakteri berbahaya meningkat, infeksi vagina pun lebih mungkin terjadi.
Berikut adalah beberapa kemungkinan infeksi yang harus diwaspadai.