Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2022, 09:11 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kunyit, atau yang juga dikenal dengan nama ilmiah Curcuma longa, adalah rempah-rempah dari Asia yang banyak digunakan sebagai ramuan obat, pewarna, hingga perasa makanan.

Tanaman ini juga mengandung berbagai macam senyawa dan nutrisi seperti karbohidrat, pati, maupun serat.

Batang akarnya pun kaya akan senyawa tanaman yang disebut kurkuminoid.

Kurkuminoid ini adalah senyawa aktif utama dalam kunyit yang bertanggung jawab atas warna kuning dan oranye kunyit, yang sebagian besar sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Manfaat kesehatan dari kunyit

Kunyit dikonsumsi karena manfaat kesehatannya. Hampir semua khasiat ini dikaitkan dengan bahan aktif utamanya yakni kurkumin.

Ada pun suplemen kurkumin menawarkan beberapa manfaat sebagai berikut:

• Mengurangi peradangan

Peradangan kronis dikaitkan dengan banyak penyakit.

Studi menunjukkan, suplemen kurkumin dapat mengurangi tingkat penanda inflamasi dan membantu mengobati atau mengurangi gejala kondisi kesehatan inflamasi seperti penyakit radang usus, radang sendi, psoriasis, depresi, dan aterosklerosis.

• Meningkatkan antioksidan

Kurkumin dan kurkuminoid lainnya adalah antioksidan kuat yang dapat meningkatkan status antioksidan.

Antioksidan berfungsi melindungi kerusakan sel dari radikal bebas yang terkait dengan kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Kunyit untuk Ginjal

• Peningkatan fungsi pembuluh darah

Studi menunjukkan, suplemen kurkumin dapat meningkatkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi tekanan darah.

• Mengurangi risiko serangan jantung

Kurkumin juga dapat menurunkan risiko serangan jantung efek antiinflamasinya.

• Sifat antikanker

Kurkumin dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan kematian sel kanker.

Penelitian saat ini sedang menyelidiki potensi kurkumin sebagai pengobatan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, prostat, pankreas, kolorektal, dan paru-paru.

• Mendukung kesehatan neurologis

Suplemen kurkumin dapat memperbaiki gejala penyakit neurodegeneratif seperti penyakit alzheimer, penyakit parkinson, multiple sclerosis, dan demensia.

Baca juga: 3 Fakta tentang Kunyit dan Kandungan Kurkumin

Ilustrasi jamu kunyit asam. Dok. Shutterstock/Tantri Setyorini Ilustrasi jamu kunyit asam.
Efek samping kunyit dan kurkumin

Baik kunyit dan bahan aktif utamanya, kurkumin, umumnya dianggap aman tanpa efek samping yang serius.

Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ketika mereka meminumnya dalam dosis besar sebagai suplemen.

Efek samping kunyit

Kunyit mengandung sekitar dua persen oksalat. Pada dosis tinggi, ini dapat berkontribusi terhadap batu ginjal pada individu yang memiliki kecenderungan.

Selain itu, tidak semua bubuk kunyit komersial murni. Beberapa dipalsukan.

Ini berarti bahwa bahan-bahan yang lebih murah dan berpotensi beracun telah ditambahkan dan tidak tercantum pada label.

Penelitian telah mengungkapkan, bubuk kunyit komersial diduga mengandung bahan pengisi seperti tepung singkong atau barley, dan gandum atau tepung gandum hitam.

Makan kunyit yang mengandung gandum, barley, atau tepung gandum hitam dapat menyebabkan gejala yang kurang baik pada orang dengan intoleransi gluten atau penyakit celiac.

Beberapa bubuk kunyit mungkin juga mengandung pewarna makanan yang dipertanyakan, yang ditambahkan untuk meningkatkan warna ketika bubuk diencerkan dengan tepung.

Salah satu pewarna makanan yang sering digunakan di India adalah metanil yellow atau acid yellow 36.

Penelitian pada hewan menunjukkan, metanil yellow dapat menyebabkan kanker dan kerusakan neurologis ketika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.

Meskipun efek toksik metanil yellow belum diselidiki pada manusia, namun penggunaannya di Amerika Serikat dan Eropa telah dilarang.

Perlu diperhatikan juga bahwa beberapa bubuk kunyit mengandung timbal yang tinggi dan logam berat yang sangat beracun bagi sistem saraf.

Baca juga: 7 Manfaat Kunyit dan Cara Mengonsumsinya

Efek samping Kurkumin

Suplemen kurkumin dianggap aman dan tidak ada efek samping yang merugikan yang dilaporkan pada dosis rendah.

Satu studi pada 10 orang dewasa menemukan bahwa mengonsumsi 490 mg kurkumin setiap hari selama seminggu tidak menimbulkan efek samping.

Selain itu, sebuah tinjauan baru dari tahun 2021 juga menemukan bahwa mengonsumsi dosis sekitar 1.000 mg kurkumin per hari tidak menyebabkan efek samping yang jelas.

Namun, sebagian kecil orang mungkin mengalami beberapa efek samping ringan pada dosis yang lebih tinggi seperti:

• Masalah pencernaan

Orang mungkin mengalami masalah pencernaan ringan seperti kembung, refluks asam, perut kembung, dan diare pada dosis harian melebihi 1.000 mg

• Sakit kepala dan mual

Dosis 450 mg atau lebih tinggi dapat menyebabkan sakit kepala dan mual pada sejumlah kecil orang.

• Ruam kulit

Orang-orang telah melaporkan ruam kulit setelah mengambil dosis 8.000 mg kurkumin atau lebih, tetapi ini tampaknya sangat jarang.

Dosis yang sangat tinggi 2.600 mg / kg berat badan setiap hari selama 13 minggu, atau hingga 2 tahun juga dapat menyebabkan beberapa efek samping yang serius pada tikus.

Ini termasuk peningkatan ukuran hati, tukak lambung, peradangan, dan peningkatan risiko kanker usus atau hati.

Kendati demikian, saat ini tidak ada bukti bahwa kurkumin dalam jumlah yang lebih rendah menyebabkan efek samping yang serius pada manusia ketika dikonsumsi dalam waktu singkat, meskipun penelitian pada manusia tentang efek jangka panjang masih kurang.

Baca juga: Efek Samping Kunyit jika Dikonsumsi Terlalu Banyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com