Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Tidur Bisa Sebabkan Perilaku Egois, Ini Penjelasan Pakar

Kompas.com - 14/09/2022, 13:48 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kurangnya durasi tidur seringkali dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, hingga hipertensi.

Akan tetapi, studi terbaru University of California, Barkeley, AS, mendapati temuan lain bahwa kurang tidur bisa mendorong perilaku egois.

Peneliti juga mengatakan kalau kurang tidur satu jam saja sudah cukup memengaruhi kesadaran sosial dan kemauan untuk membantu orang lain.

Temuan tersebut diketahui setelah peneliti mempublikasikan studinya ke jurnal PLOS Biology pada Juni tahun ini.

"Studi menetapkan bahwa kurang tidur menjadi pemicu perilaku asosial, mengurangi keinginan bawaan manusia untuk membantu orang lain."

Demikian penjelasan yang disampaikan profesor Neuroscience & Psychology di University of California yang juga penulis studi, Matthew Walker, Ph.D.

Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Kurang Tidur

Hubungan kurang tidur dan perilaku egois

Keterkaitan antara kurang tidur dengan perilaku egois didapat peneliti setelah melakukan tiga penilaian terhadap durasi tidur responden.

Pertama-tama, peneliti menjaring 24 responden yang sehat untuk menjalani scan otak setelah delapan jam tidur dan semalaman begadang.

Mereka menemukan hanya ada sedikit aktivitas di bagian otak yang berkaitan dengan berempati kepada orang lain pada mereka yang semalaman tidak tidur.

Pada penilaian selanjutnya, peneliti menyelidiki seratus orang secara online selama 3-4 malam.

Peneliti sengaja melakukan penilaian kedua untuk mengukur kualitas tidur responden dan memerika keinginan mereka untuk membantu orang lain.

Indikator membantu orang lain yang ditanyakan peneliti antara lain membuka lift atau membantu orang lain yang terluka di jalan.

Hasil dari penilaian kedua ini menunjukkan kalau responden yang mengalami gangguan tidur memiliki kecenderungan membantu lebih sedikit.

Baca juga: Hati-hati, Kurang Tidur Berisiko Turunkan Kemampuan Berempati

Sementara itu, pada penilaian ketiga, peneliti menelisik tiga juta database amal di AS antara tahun 2001-2016.

Penilaian ketiga digelar peneliti untuk menentukan perubahan donasi setelah transisi ke daylight saving time.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com