Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kutu Air, Gejala, Penularan, dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 14/09/2022, 17:36 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutu air yang disebut juga tinea pedis menjadi salah satu masalah pada kulit yang umum terjadi.

Kutu air adalah infeksi jamur menular yang memengaruhi kulit di kaki. Masalah pada kulit ini bisa menyebar ke kuku kaki bahkan tangan.

Ketika menyerang kulit kaki, kutu air dapat menyebabkan gatal di jari-jari kaki, sela-sela jari, bagian bawah kaki, tumit, termasuk punggung kaki.

Infeksi jamur tersebut mudah dikenali dari munculnya tampilan iritasi pada kulit kaki, seperti merah, keungu-unguan, abu-abu, atau putih.

Kutu air juga memiliki beberapa ciri lainnya, seperti kulit kaki menjadi bersisik dan sedikit mengelupas.

Penyebab kutu air

Kutu air yang disebut juga kaki atlet dapat menular melalui kontak kulit secara langsung dengan orang yang terinfeksi.

Tidak hanya itu, kutu air dapat menular apabila orang menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi jamur.

Jamur yang menyebabkan kutu air dapat tumbuh di lingkungan yang kondisinya hangat dan lembap.

Biasanya, jamur ditemukan di kamar mandi, lantai ruang ganti pakaian, dan di sekitar kolam renang.

Di samping beberapa penyebab yang sudah disebutkan, kutu air dapat menular melalui:

  • Masuk ke ruang ganti, kamar mandi, atau kolam renang tanpa alas kaki
  • Tukeran kaus kaki, sepatu, atau handuk dengan orang yang terkena kutu air
  • Memakan sepatu tertutup dan rapat
  • Kaki basah untuk waktu yang lama
  • Kaki berkeringat
  • Kulit yang sensitif atau cedera pada kuku kaki.

Gejala kutu air

Kutu air dapat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu. Nah, infeksi jamur ini biasanya menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • Gatal, perih, dan rasa terbakar di kulit kaki yang terkena kutu air
  • Kulit kaki yang gatal melepuh
  • Pecah-pecah atau kulit kaki mengelupas -paling sering terjadi di sela-sela jari kaki dan telapak kaki
  • Kulit sisi dan telapak kaki kering
  • Kulit bagian dalam terlihat karena mengelupas
  • Kulit kaki berubah warna, menjadi tebal, dan rentan mengelupas.

Perawatan kutu air

Kutu air bukanlah masalah kulit pada kulit kaki yang serius. Tapi, perawatan infeksi jamur ini bisa merepotkan jika tidak ditangani dengan segera.

Berikut beberapa cara untuk mengatasi kutu air:

1. Obat luar

Kutu air dapat diobati dengan obat antijamur topikal yang dijual bebas. Biasanya, obat topikal yang dijual bebas untuk mengobati kutu air, termasuk:

  • Miconazole (Desenex)
  • Terbinafine (Lamisil AT)
  • Clotrimazole (Lotrimin AF)
  • Butenafine (Lotrimin Ultra)
  • Tolnaftate (Tinactin).

2. Obat resep

Apabila kutu air tidak kunjung sembuh, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.

Mereka dapat mersepkan obat antijamur topikal atau oral. Dalam hal ini, obat resep yang bisa digunakan untuk mengobati kutu air, antara lain:

  • Klotrimazol atau miconazole
  • Itrakonazol (Sporanox), flukonazol (Diflucan), atau obat steroid topikal Terbinafine (Lamisil)
  • Obat steroid topikal untuk mengurangi peradangan yang menyakitkan
  • Antibiotik oral.

3. Perawatan rumahan

Kutu air dapat diobati dengan perawatan rumah. Misalnya, dengan merendam kaki dalam air yang sudah dicampuri garam atau cuka encer.

Kedua bahan tersebut dapat membantu mengeringkan kulit kaki yang melepuh karena kutu air.

4. Pengobatan alternatif

Kutu air dapat diobati dengan terapi alternatif, seperti menggunakan tea tree oil.

Ada pun, tea tree oil berasal dari daun Melaleuca alternifolia -pohon kecil asli Queensland dan New South Wales, Australia.

Manfaat tea tree oil untuk menyembuhkan kutu air pernah dibuktikan dalam studi Australasian Journal of Dermatology tahun 2002.

Studi menemukan fakta bahwa minyak tersebut mampu mengobati kutu air hingga 64 persen pada responden studi.

Tetapi, berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakannya. Karena, tea tree oil bisa menyebabkan dermatitis kontak (peradangan kulit) pada orang-orang tertentu.

Komplikasi kutu air

Kutu air ternyata bisa menyebabkan komplikasi dalam beberapa kasus. Untuk komplikasi ringan, kutu air bisa berimplikasi terhadap jamur yang membuat kaki atau tangan melepuh.

Tidak hanya itu, infeksi jamur bisa terulang kembali meskipun kutu air sudah diobati.

Lebih parah, kutu air bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri, panas, nanah, dan demam karena infeksi bakteri.

Tidak menutup kemungkinan kutu air menyebar ke sistem getah bening dan dapat menyebabkan infeksi pada sistem limfatik atau kelenjar getak bening.

Cara mencegah kutu air

Kutu air dapat dicegah dengan beberapa cara. Kira-kira, ada apa saja?

  • Cuci kaus kaki, seprai, dan handuk dengan air bersuhu 60 derajat Celcius atau lebih tinggi
  • Cuci kaki dengan sabun setiap hari dan keringkan secara menyeluruh, terutama di sela-sela jari
  • Mendisinfeksi sepatu, menggunakan tisu disinfektan, atau menggunakan obat antijamur topikal
  • Taburkan bedak antijamur
  • Jangan tukeran kaus kaki, sepatu, atau handuk dengan orang lain
  • Memakai sandal di kamar mandi umum, kolam renang, atau tempat umum lainnya
  • Memakai kaus kaki yang memungkinkan kulit bernapas, sepertoi katun atau wol yang bisa menyerap kelembapan
  • Menggunakan kaus kaki yang nyaman saat berkeringat
  • Melepaskan alas kaki ketika berada di dalam rumah
  • Memakai sepatu yang dapat menyerap keringat
  • Mengganti sepatu setiap beberapa hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com