Dash Festival 2022, Acara Olahraga yang Menggabungkan Kompetisi dengan Bonding Bareng Keluarga

KOMPAS.com - Berolahraga merupakan salah satu kegiatan yang dibatasi ketika pandemi melanda. Namun seiring meredanya kasus Covid-19, belakangan ini semakin banyak organisasi maupun komunitas olahraga nan kembali mengadakan event secara serentak.

Misalnya gerakan Car Free Day dimanfaatkan menjadi wadah untuk jogging dan cycling. Begitu juga dengan Gelora Bung Karno (GBK), Sports Complex di Jakarta yang menjadi pusat kegiatan olahraga bagi warga sekitar, baik siang maupun malam hari.

Ada pula komunitas yang mengadakan kelas untuk umum seperti yoga, body pump, pound fit, body combat, dan lainnya.

Melihat momentum tersebut, Dash Sports, pusat olahraga digital yang menghubungkan para penggemar olahraga lewat sports club, sports event, dan communities, turut mengadakan festival olahraga bernama Dash Fest 2022.

Acara sempat berlangsung dari tanggal 9 - 11 September dan melombakan sejumlah cabang olahraga yakni Aquathlon, Renang, Barket, Tenis, dan Atletik.

Festival diadakan bertepatan dengan ulang tahun Dash Sports ke-2, berdiri di tahun 2020, sekaligus ingin merayakan Hari Olahraga Nasional.

Berbeda dari kompetisi pada umumnya, Dash Fest 2022 justru menjunjung tema lomba yang berbasis rekreasional untuk para keluarga.

“Konsepnya family event jadi partisipasinya ada orangtua dan anak-anak. Dan juga sifatnya lebih recreational event, bukan prestasi yang dituntut tetapi lebih partisipasi untuk bisa mengenalkan olahraga, mengasah keterampilan, dan ya sedikit kompetisi,” ucap Alit Aryaguna, CEO Dash Sports.

Meskipun Dash Fest baru diselenggarakan untuk pertama kalinya, Alit menyampaikan kegembiraannya bahwa antusiasme peserta datang diluar dugaan. Dari yang awalnya target partisipan 500, sampai akhirnya bisa membawa sekitar 600 orang untuk berkompetisi.

“Dash Sports menggelar Dash Fest 2022, sebuah sports celebration yang dikemas sebagai hari khusus keluarga untuk belajar lebih banyak tentang olahraga yang mereka sukai, menemukan yang baru, mengembangkan keterampilan dan mencari teman baru serta belajar dan mengalami keseruannya terjun dalam sebuah kompetisi olahraga,” cerita Alit.

Sports Coordinator Dash Sports, Yori Hehanussa, ikut serta menyampaikan harapannya bahwa Dash Sports akan terus berupaya untuk mendukung kunci ekosistem industri olahraga Indonesia. Acara ini diadakan dengan keinginan terhadap peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat dan kuat.

Di sisi lain, demand atau tuntutan dari partisipan juga beberapa kali disampaikan supaya kompetisi seperti ini bisa semakin sering diadakan. Hal tersebut mencerminkan bahwa adanya kerinduan dari masyarakat untuk berlomba, berkumpul, dan mengasah sportivitas setelah tahun-tahun terkurung di dunia virtual.

Dash Sports Momen kompetisi athletic yang diikuti oleh anak-anak dari kategori usia 4-6 tahun, 7-8 tahun, 9-10 tahun, dan 11-12 tahun

Membawa anaknya untuk berkompetisi, Ishana Ariandra, Dian melihat bahwa ajang festival ini sangat diperlukan bagi keluarga supaya dapat berkumpul dan bonding dengan cara nan berbeda.

“Jadi bener-bener memudahkan keluarga untuk memikirkan kira-kira kita ngapain ya hari ini. Oh sudah dipikirin programnya sama Dash," ujarnya.

"Sebelum Dash Fest, anak-anak kita juga udah ikutan Dash Club, swimming dan athletic. Nah itu lebih memudahkan kita, karena tidak semua sekolah memiliki ekstrakulikuler yang terprogram. (Lewat Dash ini, anak-anak) dapet buat pertumbuhan fisik dan sosialisasi juga, tetapi dalam program yang terstruktur bukan hanya hura-hura,” tutur Dian.

Aktris papan atas tersebut juga menceritakan bagaimana Dash Sports dapat dijadikan wadah bagi anak-anak untuk bisa menjadikan olahraga sebagai habit yang menyenangkan karena ada dukungan dari komunitas sebaya.

Sama seperti buah hati Dian Sastro yang awalnya segan, tetapi lama-lama bisa menikmati olahraga beserta dengan teman-temannya.

Ucapan yang selaras pun turut disampaikan oleh Dimi Hapsari, mantal vokalis Maliq & D’Essentials.

“Jujur seneng banget, mau bagaimanapun juga ini kan healthy habits for the kids. Dengan adanya kompetisi ini, anak-anak juga mempersiapkan dirinya untuk menjadi lebih disiplin semasa practice dan prepare kompetisinya,” tutur Dimi.

Terlebih, jiwa sportivitas juga diajarkan kepada anak-anak sejak dini karena mereka jadi belajar bagaimana menjadi seseorang nan supportive dan bermain adil. Acara seperti ini memiliki rangkaian kegiatan yang mengandung unsur positif, terutama secara fisik serta sosialisasi.