Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesak Napas, Penyebab, Gejala, dan Tips Pengobatannya

Kompas.com - 15/09/2022, 06:20 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Namun, penggunaan kipas angin kemungkinan tidak memperbaiki gejala yang terjadi karena kondisi medis yang dialami.

Dalam studi lain, para peneliti tidak menemukan manfaat yang nyata dari menggunakan terapi kipas.

5. Menghirup uap hangat

Menghirup uap hangat akan membantu menjaga kebersihan saluran hidung, sehingga kita bernapas lebih mudah.

Panas dan kelembapan dari uap juga dapat memecah lendir di paru-paru, yang juga mengurangi sesak napas.

Terapi menghirup uap bisa dilakukan dengan cara ini:

  • Mengisi mangkuk dengan air panas.
  • Tambahkan beberapa tetes minyak esensial peppermint atau eucalyptus.
  • Posisikan wajah di atas mangkuk, dan letakkan handuk di atas kepala.
  • Ambil napas dalam-dalam, kemudian hirup uap dari air panas tersebut.

Biarkan suhu air agak dingin jika baru direbus agar uap air tidak menyebabkan kulit wajah melepuh.

Baca juga: Apa Artinya Jika Jantung Berdebar Disertai Cemas dan Sesak Napas?

6. Minum kopi hitam

Minum kopi hitam dapat membantu meringankan sesak napas, karena kandungan kafein di dalamnya akan membuat otot-otot di saluran napas menjadi rileks.

Temuan studi pada 2010 melaporkan, efek kafein sedikit memperbaiki fungsi saluran napas pada penderita asma dan memudahkan mereka untuk menghirup udara.

Perlu dicatat, minum kopi terlalu sering dapat meningkatkan detak jantung seseorang.

Kita harus memerhatikan asupan kafein ketika mencoba terapi ini untuk memastikan kita tidak meminum kopi secara berlebihan

7. Mengonsumsi jahe segar

Makan jahe segar, atau menambahkan jahe ke dalam air panas untuk diminum dapat membantu mengurangi sesak napas yang terjadi karena infeksi saluran pernapasan.

Satu studi menunjukkan, jahe terbilang efektif dalam memerangi Respiratory syncytial virus, yang merupakan penyebab umum infeksi pernapasan.

Mengubah gaya hidup

Tergantung dari penyebabnya, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk menghindari pemicu sesak napas. Seperti:

  • Menurunkan berat badan jika obesitas menyebabkan masalah pernapasan
  • Berolahraga untuk meningkatkan kebugaran
  • Tidak berolahraga dalam kondisi panas atau di ketinggian
  • Berhenti merokok atau menghindari perokok pasif
  • Menghindari alergen dan polutan
  • Tetap menjalani pengobatan jika memiliki penyakit bawaan

Kapan harus ke dokter

Jika dokter sudah mendiagnosis penyebab sesak napas, kita bisa mencoba salah satu terapi yang sudah disebutkan di atas.

Namun, ketika kita baru mengalami sesak napas untuk pertama kalinya, lakukan konsultasi dengan dokter. Hanya dokter yang dapat memberikan diagnosis yang tepat.

Dalam beberapa kasus, sesak napas membutuhkan pertolongan segera. Kunjungi dokter jika mengalami sesak napas yang tiba-tiba dan parah atau rasa sakit atau sesak di dada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com