Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Alami, Cara Menghadapi Dampak Modernisasi pada Kulit

Kompas.com - 15/09/2022, 07:51 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Modernisasi atau proses perubahan masa kini adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, mengingat inovasi dari peradaban manusia nan semakin canggih.

Tentunya pergeseran tersebut diikuti dengan sederet konsekuensi. Misalnya saja pemanasan global yang semakin parah, suhu udara di bumi meningkat secara signifikan, polusi tidak karu-karuan, dan dampak negatif lainnya.

Namun, tahukah kamu bahwa dampak negatif dari modernisasi juga sebenarnya terjadi di kulit kita, terutama bagian wajah.

Ada hubungan antara kondisi bumi dan kan kulit manusia, di mana kita semakin intens terpapar dengan bahan kimia atau sintetik, detergen, antiseptik, antibiotik, steroid berkepanjangan, hingga logam barat.

Bahayanya hal tersebut membuat kulit berada di masa-masa sulit. Keharmonisan skin microbiome atau komunitas mikroorganisme yang menjaga kondisi agar selalu optimal pun terganggu. Jadi tidak hanya bumi yang mengalami kemalangan, begitu pun dengan kulit.

Belum lagi masalah di masa pandemi. Seluruh kegiatan yang serba virtual tanpa disadari merusak kulit juga loh.

Pasalnya, perangkat elektronik seperti laptop, smartphone, tablet, memancarkan cahaya bernama blue light. Nah, cahaya ini melemahkan skin barrier, sehingga berdampak pada percepatan penuaan kulit.

Baca juga: Studi: Blue Light Juga Bisa Merusak Kulit

Fenomena masalah kulit orang modern ini dijabarkan oleh Dr. Olivia Ong, M.Biomed.(AAM) pada sesi launching AYOM skincare, Kamis (8/9/22).

Pengalaman Dr. Olivia yang sudah menangani lebih dari 10.000 masalah wajah, mendatangkan konklusi bahwa kulit manusia merupakan lingkungan yang kompleks dengan ekosistem dinamis seperti bumi.

Masalah kulit sudah tidak lagi sama (karena modernisasi). Butuh pendekatan yang unik, yang lebih adem, lebih hijau, agar dia bener-bener sembuh dari permasalah kulit modern ini,” ucap Dr.Olivia.

"Pada dasarnya, kulit memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam melindungi tubuh, sehingga kita bisa terbebas dari masalah kulit modern, hanya jika kita beraksi mendukung kehidupan alaminya."

Keinginannya untuk menjangkau serta menyembuhkan wajah orang, membuat Dr. Olivia merilis koleksi skincare bernama AYOM dengan tema Back to Your Natural Skin.

Dengan menjunjung faktor alami dan natural, Dr.Olivia meracik produk perawatan kulit yang bebas dari obat, logam berat, detergen, paraben, sulfit, mineral oil, pewarna, hingga alkohol.

Salah satu tampilan koleksi basic acne skincare dari AYOMAYOM Salah satu tampilan koleksi basic acne skincare dari AYOM
Di sisi lain, skincare AYOM diformulasikan khusus untuk kulit orang Indonesia. Dr. Olivia menyadari bahwa tidak sedikit masyarakat ingin memiliki wajah seperti warga Korea atau Jepang.

Namun, banyak yang tidak menyadari kalau udara, polusi, dan lingkungan di Indonesia dengan luar negeri juga berbeda. Intensitas kita terpapar dengan polusi kotor jauh lebih parah di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com