KOMPAS.com - Modernisasi atau proses perubahan masa kini adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, mengingat inovasi dari peradaban manusia nan semakin canggih.
Tentunya pergeseran tersebut diikuti dengan sederet konsekuensi. Misalnya saja pemanasan global yang semakin parah, suhu udara di bumi meningkat secara signifikan, polusi tidak karu-karuan, dan dampak negatif lainnya.
Namun, tahukah kamu bahwa dampak negatif dari modernisasi juga sebenarnya terjadi di kulit kita, terutama bagian wajah.
Ada hubungan antara kondisi bumi dan kan kulit manusia, di mana kita semakin intens terpapar dengan bahan kimia atau sintetik, detergen, antiseptik, antibiotik, steroid berkepanjangan, hingga logam barat.
Bahayanya hal tersebut membuat kulit berada di masa-masa sulit. Keharmonisan skin microbiome atau komunitas mikroorganisme yang menjaga kondisi agar selalu optimal pun terganggu. Jadi tidak hanya bumi yang mengalami kemalangan, begitu pun dengan kulit.
Belum lagi masalah di masa pandemi. Seluruh kegiatan yang serba virtual tanpa disadari merusak kulit juga loh.
Pasalnya, perangkat elektronik seperti laptop, smartphone, tablet, memancarkan cahaya bernama blue light. Nah, cahaya ini melemahkan skin barrier, sehingga berdampak pada percepatan penuaan kulit.
Baca juga: Studi: Blue Light Juga Bisa Merusak Kulit
Fenomena masalah kulit orang modern ini dijabarkan oleh Dr. Olivia Ong, M.Biomed.(AAM) pada sesi launching AYOM skincare, Kamis (8/9/22).
Pengalaman Dr. Olivia yang sudah menangani lebih dari 10.000 masalah wajah, mendatangkan konklusi bahwa kulit manusia merupakan lingkungan yang kompleks dengan ekosistem dinamis seperti bumi.
“Masalah kulit sudah tidak lagi sama (karena modernisasi). Butuh pendekatan yang unik, yang lebih adem, lebih hijau, agar dia bener-bener sembuh dari permasalah kulit modern ini,” ucap Dr.Olivia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.