"Jadi ketika Apurva Kempinski menawarkan projek itu, jiwa saya (merasa bahwa hal ini) luar biasa gitu loh. Karena saya belum banyak melakukan buat budaya saya dan pada saat ini yang bisa saya lakukan ya melalui ini,” kata Franklin menceritakan tawaran kolaborasi tersebut.
Rupanya inspirasi Franklin tidak hanya sebatas dari motif kain maupun warna tekstil, tetapi ide juga datang dari baju khas yang digunakan oleh orang-orang Kalimantan ketika melakukan kegiatan tertentu.
“Saya lakukan modernisasi supaya bisa di apply ke zaman sekarang, tetapi dari 20 koleksi itu, ada inspirasi (seperti orang Kalimantan ketika) mau memancing itu ada, mau memanem ladang, mau ke kondangan itu ada, baju pakaian satu look, ketika hamil pertama tetapi masih mau punya style itu ada, baju yang untuk pengobatan, medicine man untuk upacara balian itu ada juga,” ceritanya.
Franklin menjelaskan bahwa dirinya hanya melakukan tugas yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia yakni menjaga dan melestarikan budaya negeri kita.
“Kalau bukan kita siapa lagi. Kita kan gak mau diklaim budayanya oleh negara lain. Nanti kalau di klaim kita marah. Gak suka (di klaim), tetapi kita tidak pernah menunjukkan bahwa kita bangga atau menjaga budaya itu,” sahut Franklin.
Pada akhirnya, kampanye ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk merayakan budaya Indonesia agar dapat diwariskan dan tidak punah.
Baca juga: Keindahan Kain Nusa Tenggara dalam Gaya Resort
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.