Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2022, 15:28 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ereksi bukanlah proses yang sederhana seperti anggapan banyak orang.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi ereksi. Mulai dari makanan dan minuman, fantasi, jenis rangsangan, hingga cedera yang pernah dialami kaum pria.

Fakta tentang ereksi

Setidaknya, ada 10 fakta unik mengenai ereksi pada penis yang mungkin belum kamu ketahui. Ini dia:

1. Penis bisa mengalami ereksi sebanyak 3-5 kali per malam

Pria biasanya mengalami 3-5 ereksi per malam selama tidur gerakan mata cepat (REM).

Tidak diketahui pasti mengapa itu terjadi. Namun para ahli medis mengatakan, kondisi tersebut adalah normal.

Baca juga: Serba-serbi soal Ereksi di Pagi Hari

2. Penis bisa patah

Patah yang dimaksud tidak sama seperti patah tulang, namun terjadi pecahnya pembuluh darah di dalam penis yang menyebabkan pembengkakan.

Seperti dilaporkan National Health Service, sepertiga kasus patah tulang pada penis dikaitkan dengan hubungan seks di mana wanita berada dalam posisi woman on top.

3. Ereksi bisa terjadi sejak bayi masih dalam kandungan

Belum ada studi yang menjelaskan secara detail, namun diyakini ereksi pada janin bisa disebabkan oleh kontraksi otot panggul dan perubahan aliran darah.

Satu temuan studi pada tahun 2020 menemukan, ereksi pada janin sangat umum selama trimester ketiga kehamilan, dan bisa terjadi rata-rata 1-3 kali per jam.

4. Penis bukanlah otot atau tulang

Berlawanan dengan anggapan umum, penis sebenarnya tidak memiliki tulang atau otot.

Penis terdiri dari tiga ruang silinder seperti spons, yang akan terisi darah secara bertahap saat kita merasa terangsang.

Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan, yang mencegah darah mengalir keluar dari penis dan menyebabkan ereksi.

5. Rata-rata penis yang ereksi memiliki panjang 13-14 sentimeter

Kebanyakan pria meyakini, penis yang ereksi berukuran lebih dari 15 sentimeter.

Faktanya, satu studi mengungkapkan panjang penis saat ereksi berada di antara 13-14 sentimeter.

Baca juga: Bagaimana Perbandingan Ukuran Penis Indonesia dengan Negara Lain?

6. Disfungsi ereksi dapat memengaruhi pria muda

Kendati risiko disfungsi ereksi meningkat seiring bertambahnya usia, ini adalah masalah umum yang juga memengaruhi banyak pria muda.

Berdasarkan studi pada tahun 2021, ditemukan sekitar 11 persen pria antara usia 18-31 tahun yang aktif secara seksual melaporkan disfungsi ereksi ringan.

Sementara, hampir 3 persen melaporkan disfungsi ereksi sedang hingga berat.

7. Disfungsi ereksi menandakan masalah kesehatan yang serius

Terkadang, disfungsi ereksi merupakan pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih besar.

Faktanya, penyakit apa pun yang memengaruhi kadar hormon, jaringan otot, atau saraf atau arteri penis dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh kondisi seperti:

  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol tinggi

Jika kita sering mengalami disfungsi ereksi, lakukan konsultasi ke dokter untuk memastikan apakah kondisi itu berkaitan dengan masalah yang lebih serius atau tidak.

Baca juga: Pria Simak, Inilah Penyebab Disfungsi Ereksi yang Jarang Disadari

8. Ereksi tidak diperlukan untuk orgasme

Pria yang tidak dapat ereksi masih bisa meraih orgasme.

Banyak pria dengan disfungsi ereksi mampu mencapai orgasme atau ejakulasi melalui rangsangan seksual atau hubungan seksual, meski tanpa ereksi.

9. Gaya hidup tertentu membuat pria lebih rentan terkena disfungsi ereksi

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi, termasuk stres, kecemasan, merokok, dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi.

Faktor risiko lain untuk disfungsi ereksi termasuk:

  • Indeks massa tubuh lebih dari 25
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Bersepeda selama lebih dari 3 jam per minggu

10. Stres dapat memperparah disfungsi ereksi

Kesulitan mencapai atau memertahankan ereksi dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Kedua kondisi tersebut dapat memperparah disfungsi ereksi.

Di dunia medis, dikenal istilah disfungsi ereksi psikogenik, atau disfungsi ereksi yang terjadi tiba-tiba karena stres, depresi, kecemasan, atau masalah dalam hubungan.

Cobalah berbicara dengan dokter atau terapis seks untuk mengatasi stres yang disebabkan oleh disfungsi ereksi atau masalah lainnya.

Baca juga: Apa Penyebab Ereksi di Pagi Hari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com