Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curtsy, Gaya Anggun Perempuan Bangsawan Saat Berikan Penghormatan

Kompas.com - 16/09/2022, 07:07 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Selama rangkaian upacara pemakaman Ratu Elizabeth, Kate Middleton sempat terlihat memberikan penghormatan akhir dengan menekuk lututnya sembari menundukkan kepala.

Gerakan itu adalah curtsy yang merupakan tradisi perempuan bangsawan Inggris saat berjumpa dengan anggota kerajaan atau yang status sosialnya lebih tinggi.

Ini adalah sapaan gender tradisional yang dianggap setara dengan gerakan membungkukkan kepala yang dilakukan laki-laki.

Meski demikian, curtsy bukan hal yang wajib dilakukan oleh siapa pun, setidaknya menurut aturan yang berlaku.

"Untuk warga negara Inggris perempuan, curtsy ketika bertemu bangsawan adalah norma. Itu tidak wajib tetapi dapat dilihat sebagai tidak sopan ketika menolak melakukannya," kata pelatih etiket dan ahli William Hanson.

Baca juga: Etika Berpakaian Kerajaan, Kate Middleton Jarang Kenakan 6 Busana Ini

Grant Harrold, pakar kerajaan dan mantan kepala pelayan Pangeran Charles mengatakan curtsy adalah pilihan pribadi seseorang, bukan hal yang dipaksakan.

Terbukti dalam situs Kerajaan Inggris disebutkan jika tidak ada kode perilaku wajib saat bertemu Ratu Elizabeth atau anggota keluarga kerajaan lainnya.

"Tetapi banyak orang ingin menjalani bentuk-bentuk tradisional," katanya.

Apa itu curtsy?

Curtsy bukan gerakan yang mudah meskipun Kate Middleton maupun Meghan Markle bisa melakukannya dengan amat elegan.

William Hanson menjelaskan jika gerakan penghormatan ini dilakukan dengan membungkukkan badan dengan tidak terlalu rendah dan anggukan kecil.

Jika lutut kita menekuk terlalu dalam dan membungkuk terlalu rendah maka itu akan menghasilkan gerakan yang canggung, tak lagi anggun.

"Jika Anda turun terlalu jauh, Anda mungkin tidak akan pernah bangkit kembali!"

Baca juga: Kisah Marylin Monroe yang Langgar Protokol Kerajaan Saat Bertemu Ratu

Saat melakukan gerakan feminin ini, tangan juga dijaga agar tidak melebar ke samping atau bergerak liar.

"Tangan harus tetap di samping (kecuali berjabat tangan), punggung tetap lurus, satu kaki berada di belakang yang lain dan kepala juga membungkuk," tambah Hanson.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by True Royalty TV (@trueroyaltytv)

Marlene Eilers, pakar kerajaan mengatakan jika para bangsawan mulai menerapkan curtsy ketika berusia lima tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com