Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Sepeda Brompton P-Line Rp 50 Juta, Keunggulan dan Kekurangannya

Kompas.com - 16/09/2022, 12:58 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

Meski tak semua Brompton mengalami hal ini, namun pembahasan tentang seatpost yang melorot adalah hal biasa.

Struktur seatclamp Brompton yang "cuma" membungkus baut dengan material plastik membuat fitur pengunci seatpost tersebut tak bisa mencekram lebih kencang. 

Sebab, bila diperkuat maka material plastik yang membungkus baut seatclamp yang akan bergeser dan jebol.

Solusi yang selama ini dilakukan adalah mengganti seatclamp dengan produksi aftermarket berbahan aluminium, atau mengganti seatpost dengan bahan titanium.

Kedua kombinasi solusi itu bisa menjawab keluhan seatpost melorot pada sepeda Brompton.

Nah, pada varian P-Line persoalan ini seketika sirna. Seatpost bakal terpasang dengan tinggi yang tetap berkat bentuk seatclamp yang seluruhnya terbuat dari bahan aluminium.

Baca juga: Varian Sepeda Lipat Brompton Segera Berganti Nama, Ada Apa?

Dibalut dengan warna hitam alloy anodize, seatclamp ini pun terlihat lebih mewah dan sporty.

Versi seatclamp ini sebelumnya sudah digunakan pada edisi spesial Brompton CHPT 3.

Nampaknya, akan sangat sempurna jika model ini pun dipakai pada varian klasik.

Atau, akan menggembirakan jika Brompton menjualnya sebagai sparepart untuk para pemakai Brompton "lawas".

  • Titanium meredam getaran

Seperti yang sudah disebut di atas. P-Line menggunakan bahan titanium untuk bagian fork dan triangle, hingga menghasilkan sepeda yang tetap kuat, namun lebih ringan.

Namun tak hanya itu. Ternyata sifat dasar titanium yang lebih lentur mampu meredam getaran sangat terasa ketika sepeda lipat ini dipakai di atas permukaan yang kasar.

Baca juga: Layanan Baru, Sewa Sepeda Brompton Rp 19.000 per Hari

Jika, pada varian klasik getaran di jalan beraspal kasar bisa terasa hingga ke telapak tangan -apalagi jika tekanan ban dipasang pada posisi lebih keras-, maka titanium cukup mampu meredamnya.

Tentu saja, hal ini memberikan pengalaman yang baik bagi pengguna. Sensasi bersepeda nyaman pun kian terasa.

  • Suspension block baru

Suspension block berbentuk kotak pipih ini merupakan inovasi baru dari Brompton pada varian P-Line. Dalam penggunaannya, suspension block ini terasa lebih rigid hingga memungkinkan tenaga tersalur maksimal pada putaran roda.KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Suspension block berbentuk kotak pipih ini merupakan inovasi baru dari Brompton pada varian P-Line. Dalam penggunaannya, suspension block ini terasa lebih rigid hingga memungkinkan tenaga tersalur maksimal pada putaran roda.
Brompton adalah sepeda yang dibangun tanpa shock breaker. Namun, berbeda dengan banyak sepeda lain, Brompton klasik dilengkapi dengan suspension block berbahan polyurethane berbentuk silinder.

Suspension block yang lentur ini menjadi penghubung antara main frame dan triangle yang berfungsi sebagai peredam kejut.

Bagi penikmat Brompton yang mendambakan kecepatan dan power dalam bersepeda, part ini seringkali diganti dengan produk aftermarket yang dikenal lebih keras.

Pasalnya, kelenturan suspension block standar terkadang menjadi kendala saat pesepeda ingin sepenuhnya menyalurkan tenaga dari kayuhan demi percepatan.

Suspension block yang terlalu mengayun membuat tenaga terbuang dan kurang terkonversi maksimal menjadi kecepatan.

Baca juga: Brompton Menangi Sengketa Hak Cipta Lawan Brand Seli Korsel Get2Get

Koreksi ini yang sepertinya diterapkan pada varian Brompton P-Line dengan bentuk suspension block yang baru.

Tak lagi menggunakan dimensi silinder, suspension block P-Line berbentuk pipih persegi, dan terasa mampu menahan ayunan dengan lebih baik, sehingga tenaga bisa tersalur lebih sempurna.

  • Easy wheel besar

Brompton P-Line dilengkapi dengan bentuk easy wheel yang tak cuma lebih keren, tapi berdiameter lebih besar.KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Brompton P-Line dilengkapi dengan bentuk easy wheel yang tak cuma lebih keren, tapi berdiameter lebih besar.
Kemudahan melipat dan membawa sepeda Brompton adalah keunggulan yang sudah ada sejak awal sepeda ini dibuat.

Tak hanya menenteng, sepeda ini dirancang untuk bisa didorong dalam kondisi terlipat berkat bantuan roda-roda kecil yang diberi nama easy wheel.

Nah, berbeda dengan seri pendahulunya, P-Line dilengkapi dengan bentuk easy wheel yang tak cuma lebih keren, tapi berdiameter lebih besar.

Sehingga -tentu, secara penampakan, sepeda ini menjadi lebih sempurna, tanpa harus menukar dengan easy wheel aftermarket -seperti yang selama ini terjadi.

Baca juga: Heboh, Brompton Inggris Buru 1 Sepeda Curian yang Dijual di Indonesia

Di sisi lain, diameter yang lebih besar membuat sepeda memiliki permukaan yang lebih tinggi dari permukaan tanah saat sedang didorong. 

  • Selamat tinggal kunci inggris

Kunci inggris tak diperlukan lagi untuk membuka roda Brompton, berkat penggantian as roda pada varian P-Line yang menggunakan kunci hexagonal.KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Kunci inggris tak diperlukan lagi untuk membuka roda Brompton, berkat penggantian as roda pada varian P-Line yang menggunakan kunci hexagonal.
Salah satu perkakas wajib yang harus dibawa oleh para pengguna Brompton adalah kunci inggris ukuran 15.

Alat ini dibutuhkan untuk membuka as roda saat akan mengganti ban dalam.

Namun, pengguna P-Line tidak lagi membutuhkannya, karena untuk membuka roda cukup memakai sebatang kunci heksagonal, pada satu sisi.

Ini tentu membuat proses membongkar dan memasang ban menjadi lebih cepat dan mudah, ketimbang harus membuka dan mengencangkan baut di kedua sisi roda.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com