Perilaku yang termasuk sexual bullying, meliputi:
- Mengirim atau memposting foto, pesan, atau video seksual secara gamblang
- Mengucapkan kalimat bernada sensual yang tidak pantas, lelucon, atau gerakan tangan
- Menyebarkan gosip tentang seksual
- Meraba-raba, memegang, atau menyentuh bagian tubuh tertentu
- Menekan orang lain untuk berhubungan seksual atau foto bernuansa sensual.
Tanda-tanda bullying
Kamu bisa mengetahui orang lain di-bully lewat beberapa tanda, seperti:
- Muncul tanda-tanda kekerasan fisik seperti luka, memar, atau goresan yang janggal
- Orang lain ingin keluar dari sekolah
- Prestasi orang lain di sekolah tiba-tiba mulai merosot
- Mereka pulang dengan perasaan murung, sedih, berlinang air mata, depresi, atau terlalu lelah
- Orang lain kehilangan nafsu makan atau mengalami gangguan makan
- Orang lain tampak lebih stres atau cemas dari biasanya
- Barang-barang orang lain dikembalikan dalam keadaan sobek atau rusak, atau hilang
- Orang lain mengalami sakit kepala, mual, sakit perut, atau gejala fisik lainnya
- Orang lain mengalami mimpi buruk, gangguan tidur, insomnia, atau sulit tidur.
Alasan mem-bully
Ada beberapa alasan yang mendorong orang untuk melakukan bullying. Kira-kira, ada apa saja?
- Cari perhatian (caper) karena tidak diperhatikan di rumah atau tempat lain
- Dirundung oleh orang dewasa, seperti kakak atau orangtua
- Ingin mendapat pengakuan dari teman-teman sebaya
- Mencoba menyesuaikan diri dengan orang lain yang menindas
- Merasa insecure, tidak mampu, atau harga dirinya kurang baik.
Di samping itu, pelaku bullying seringkali menyalahkan orang lain dan tidak mau menerima konsekuensi dari perilaku tidak terpujinya.
Baca juga: Bullying Guru yang Paksa Siswi Berjilbab, Orangtua Harus Lakukan Ini
Dampak bullying
Orang dewasa yang mengalami bullying ketika anak-anak dapat bermasalah dengan kesehatan mentalnya.
Mereka dapat mengalami depresi, gangguan kecemasan, antisocial personality disorder, bahkan yang paling parah adalah bunuh diri.
Selain orang dewasa, anak-anak atau remaja yang menjadi korban bullying bisa mengalami:
- Penurunan harga diri
- Kehilangan minat terhadap aktivitas tertentu
- Melukai diri sendiri bahkan bunuh diri
- Gangguan makan
- Mimpi buruk
- Tidak mau bersekolah
- Sulit fokus ketika belajar
- Sering bolos
- Prestasi akademik merosot
- Putus sekolah.
Cara mengatasi bullying
Karena bullying dapat luar biasa mengganggu, hadapi masalah ini dengan beberapa cara sebagai berikut:
Baca juga: Lagi, Siswa SD Tewas akibat Bullying, Ini Cara Ajari Anak Hadapi Intimidasi
- Cari bantuan: bantuan diperlukan ketika bullying mengarah ke kekerasan fisik atau penyerangan
- Tenang: pelaku bullying sengaja memancing korbannya untuk emosi. Karena itu, tetaplah tenang ketika di-bully supaya pelaku tidak semakin bekuasa
- Menjauh: jika aman untuk dilakukan, segeralah menjauh dari lokasi bullying
- Kumpulkan bukti: jika mengalami bullying di internet, screenshot-lah bukti percakapan yang mengancam atau menindas untuk digunakan ketika melapor
- Mengikuti program anti-bullying.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.