Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Balap Sepeda Brompton di Jakarta, Apa Komentar Anies Baswedan?

Kompas.com - 16/09/2022, 16:39 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Ajang lomba balap sepeda Brompton bertajuk Three Peaks Challenge yang bakal digelar di Jakarta pada Minggu, 18 September 2022, rupanya menarik perhatian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam kesempatan konferensi pers yang digelar secara virtual oleh Brompton Bicycle Indonesia, komentar Anies mengenai ajang balap sepeda yang unik ini diputar sebagai pembuka.

Anies Baswedan mengaku menyambut baik digelarnya ajang Three Peaks Challenge ini.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun ikut memberikan dukungan resmi atas digelarnya ajang ini.

Anies berharap gerakan ini dapat membuat ekosistem bersepeda di Jakarta menjadi lebih baik lagi.

"Semoga bisa sama-sama meningkatkan kebiasaan bersepeda sebagai alat transportasi dan kegiatan sehari-hari," sebut Gubernur Anies Baswedan, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Three Peaks Challenge, Lomba Balap Sepeda Brompton Digelar di Jakarta

Balap unik sepeda Brompton

Three Peaks Challenge adalah event gowes resmi pertama Brompton Bicycle Indonesia, dan akan mengusung konsep alleycat race.

Merujuk pada kebiasaan yang banyak dilakukan di kota-kota besar dunia, format alleycat race adalah lomba balap informal, hingga melalui jalur-jalur unik, bahkan sampai ke gang-gang di perkotaan.

Acara semacam ini biasa digagas oleh komunitas kurir sepeda, yang ditekankan pada kebersamaan, serta bukan seperti kompetisi pada umumnya.

Nah, dalam perlombaan yang dimulai dari Lapangan Banteng ini, peserta beregu yang masing-masing berjumlah lima orang, diharuskan menemukan delapan checkpoint yang ada taman-taman Kota Jakarta.

"Delapan taman, sembilan kalau termasuk Lapangan Banteng," kata Kevin Wijaya, Country Manager Brompton Bicycle Indonesia dalam kesempatan yang sama.

Bebas naik angkutan umum

Keunikan dari race ini adalah peserta dibebaskan untuk berstrategi dalam memilih checkpoint mana yang bakal dijangkau lebih dulu.

Baca juga: Review Sepeda Brompton P-Line Rp 50 Juta, Keunggulan dan Kekurangannya

Selain itu, yang lebih istimewa, peserta dibebaskan untuk mengombinasikan sepeda lipat Brompton yang mereka gunakan dengan berbagai angkutan umum di Jakarta.

"Seperti KRL, MRT, Transjakarta, atau angkutan transportasi umum/ publik lainnya," kata Kevin.

"Jadi tidak boleh pindah ke moda transportasi taksi, taksi online atau kendaraan pribadi," tegas dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com