Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Selingkuh Itu Wajar atau Termasuk Gangguan Mental?

Kompas.com - 16/09/2022, 21:07 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Selingkuh virtual (e-cheating)

Di era digital seperti sekarang, selingkuh virtual dikategorikan sebagai definisi selingkuh model baru.

Biasanya perselingkuhan terjadi ketika seseorang dengan sengaja mencari kenalan baru di media sosial, aplikasi kencan, pesan singkat hingga email.

Dalam banyak kasus, pelakunya melibatkan percakapan yang lebih intim dan intens.

Mental cheating

Mental cheating atau selingkuh yang berkaitan dengan mental merujuk pada sebuah fantasi yang kemungkinan bisa mengarah ke hal-hal yang memengaruhi hubungan.

Menurut Megan, fantasi yang dimaksud adalah perilaku atau aktivitas yang lebih intim dan dapat membuat seseorang merasa bergairah dan merasa lebih berhasrat kepada orang lain daripada melakukannya dengan pasangan.

Megan pun menyarankan berhati-hatilah dengan sebuah fantasi karena otak akan berusaha keras melalui alam bawah sadar untuk mewujudkan fantasi tersebut.

Misalnya ketika ada seseorang yang selalu membayangkan betapa sempurnanya sosok idola, maka kemungkinan hal tersebut bisa membuat diri sendiri menghindari kenyataan dan hubungan yang sebenarnya.

Oleh karena itu, mengetahui batas-batas fantasi dalam hal yang wajar diperlukan agar tidak berpotensi membuat seseorang tidak fokus dengan pasangannya.

Melihat akan jenis-jenis perselingkuhan, lantas apakah selingkuh masih dikatakan satu hal yang wajar? Berikut penjelasannya.

Baca juga: Menjauhkan Pernikahan dari Perselingkuhan, Bagaimana Caranya? 

Apakah selingkuh itu wajar?


Jika dilihat dari kacamata psikologi, peselingkuhan dalam bentuk apapun, apalagi seseorang sudah terikat dengan hubungan yang sakral seperti pernikahan tidak dapat dibenarkan.

Meskipun ada yang beranggapan bahwa selingkuh itu wajar karena dilandasi sejumlah alasan, coba simak beberapa alasan berikut yang seringkali dianggap sebagai "perselingkuhan itu wajar".

Dengan begitu, kita akan lebih mudah melihat apakah perselingkuhan karena alasan tersebut bisa dikatakan wajar atau tidak.

1. Selingkuh karena balas dendam

Selingkuh dibalas dengan selingkuh seringkali terjadi dalam hubungan pernikahan. Tujuannya tak lain agar pasangan yang berselingkuh merasakan bagaimana rasanya diselingkuhi.

Lantas apakah selingkuh yang dilandasi dengan motif balas dendam ini wajar? Tentu jawabannya adalah tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com