Di balik tubuhnya yang kecil dan sulit dilihat oleh mata telanjang, ada beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh kutu busuk. Berikut di antaranya.
Seperti yang sudah disebutkan bahwa kutu busuk dapat menggigit manusia yang menjadi inangnya beberapa kali.
Ketika menggigit, serangga ini bisa menusukkan semacam anestesi dan antikoagulan untuk menghambat pembekuan darah.
Dua senyawa tersebut juga mencegah manusia yang digigit merasakan sakit dan bekas gigitan biasanya tidak muncul sampai 1-2 hari kemudian.
Kalau pun gigitan kutu busuk akhirnya terasa gatal atau terlihat bentol, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi kulit sekunder jika digaruk.
Pengobatan rumahan yang bisa mengatasi gigitan kutu busuk, seperti mencuci tempat-tempat yang rawan ditinggali serangga ini dengan air dan sabun.
Jika tidak, oleskan saja krim pereda gatal dan bekas gigitan kutu busuk akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kutu busuk dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius atau anafilaksis. Ini membutuhkan perawatan medis.
Untungnya, sebagian kasus alergi yang disebabkan oleh gigitan kutu busuk dapat diobati dengan antihistamin atau krim antibiotik topikal.
Kedua obat tersebut bisa didapatkan dengan mudah karena dijual bebas.
Kehadiran kutu busuk di rumah ternyata bisa menyebabkan masalah kesehatan mental menurut studi yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information.
Ketika kutu busuk mulai mengganggu, serangga ini dapat menimbulkan:
Baca juga: 5 Tempat Kutu Busuk di Rumah, Apa Saja?
Ada cara untuk mengatasi kutu busuk yang telanjur masuk rumah. Ketika serangga ini menggigit, berikut cara penanganannya.
Ingatlah bahwa sekecil apa pun rasa gatal bisa mengganggu. Untuk itu, atasi gigitan kutu busuk dengan:
Mengobati bekas gigitan kutu busuk saja tidaklah cukup. Diperlukan juga cara mencegahnya supaya kutu busuk tidak datang kembali.
Berikut cara mencegah kutu busuk:
Baca juga: Mewaspadai Kutu Busuk di Kamar Hotel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.