Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kanker Serviks, Gejala, Perawatan, dan Pencegahannya

Kompas.com - 17/09/2022, 07:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker serviks merupakan salah satu jenis penyakit kanker mematikan yang paling banyak menyerang perempuan.

Bahkan, jumlah kasus penyakit ini telah menempati urutan kedua terbesar kanker pada perempuan setelah kanker payudara.

Menurut data Observasi Kanker Dunia (Globocan), di Indonesia terdapat 36.633 kasus baru dan 21.003 kematian akibat kanker serviks pada 2020.

Artinya, angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat 50 kasus terdeteksi setiap harinya dengan lebih dari dua kematian setiap jam.

Baca juga: Vaksin HPV Kini Gratis, Kenali Manfaatnya untuk Cegah Kanker Serviks

Lantas, apa sebenarnya kanker serviks itu, apa saja penyebabnya, dan bagaimana mengatasinya?

Mengenal kanker serviks

Serviks adalah bagian terendah dari rahim (tempat bayi tumbuh selama kehamilan) yang bentuknya sedikit mirip donat.

Bagian inilah yang menghubungkan rahim dengan pembukaan vagina. 

Serviks tertutup jaringan yang terdiri dari sel-sel sehat, yang pada akhirnya dapat tumbuh dan berubah menjadi sel prakanker.

Kanker serviks biasanya dimulai pada permukaan serviks. Hal ini terjadi ketika sel-sel pada serviks mulai berubah menjadi sel-sel prakanker. 

Tidak semua sel prakanker akan berubah menjadi kanker.

Baca juga: Waspada, Kanker Serviks Tak Melulu karena Kontak Seksual

Maka dari itu, menemukan sel-sel bermasalah dan mengobatinya sejak dini dapat berubah sangat penting untuk mencegah kanker serviks.

Penyakit ini juga dibagi dalam dua jenis utama yakni karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. 

Sekitar 80-90 persen kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa, sementara 10-20 persen adalah adenokarsinoma.

Kanker ini secara umum menyerang perempuan yang berusia antara 35 dan 44 tahun. Tetapi, usia rata-rata saat diagnosis adalah 50 tahun. 

Sekitar 4.000 orang meninggal karena kanker serviks per tahun. Namun seiring berjalannya waktu, angka ini bisa menurun karena adanya skrining dan vaksin HPV.

Gejala paling umum

Kasus kanker serviks di Indonesia menjadi rapor merah. Kasus kanker serviks di Indonesia menjadi rapor merah.
Stadium awal kanker serviks biasanya tidak memicu gejala tertentu dan sulit dideteksi. 

Seringkali, tanda-tandanya mungkin memerlukan waktu beberapa tahun untuk berkembang. 

Menemukan sel-sel abnormal selama pemeriksaan kanker serviks adalah cara terbaik untuk menghindarinya.

Biasanya, tanda dan gejala kanker serviks stadium pertama dapat meliputi keputihan berair atau berdarah yang mungkin berat dan dapat berbau busuk.

Kemudian, perdarahan vagina setelah hubungan intim, atau di antara siklus haid dan juga setelah menopause.

Baca juga: Membedakan Keputihan Normal dan Tak Normal, Bagaimana Caranya?

Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ di dekatnya, gejalanya mungkin akan menjadi lebih menyakitkan.

Seperti sulit atau nyeri saat buang air kecil yang kadang-kadang disertai darah dalam air seni, diare atau perdarahan saat buang air besar.

Selain itu, merasa kelelahan, kehilangan berat badan dan nafsu makan, sakit punggung, nyeri panggul atau perut juga bisa menjadi tanda kita mengalami kanker serviks.

Apabila kita mengalami pendarahan yang tidak normal, keputihan atau gejala lain yang tidak dapat dijelaskan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ginekologi lengkap yang mencakup tes pap smear.

Baca juga: Tes Kanker Terbaru Tunjukkan 1 dari 4 Kanker Serviks Dapat Dicegah

Penyebabnya kanker serviks

Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh virus infeksi menular seksual HPV.

Virus tersebut menyebar melalui kontak seksual (anal, oral atau vagina) dan dapat menyebabkan kanker. 

Kebanyakan orang akan mendapatkan HPV pada suatu saat dalam hidup mereka dan tidak menyadarinya karena tubuh mereka melawan infeksi. 

Namun, jika tubuh kita tidak melawan infeksi, hal itu dapat menyebabkan sel-sel serviks berubah menjadi sel kanker.

Ada lebih dari 100 jenis HPV dan sekitar selusin di antaranya telah terbukti menyebabkan kanker. 

Deteksi dini jenis-jenis HPV ini adalah kunci dalam mencegah kanker serviks.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com