Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kanker Serviks, Gejala, Perawatan, dan Pencegahannya

Kompas.com - 17/09/2022, 07:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Namun dalam kasus lain, penyedia layanan kesehatan dapat melakukan histerektomi sederhana atau histerektomi radikal.

Beberapa orang mungkin memiliki kombinasi perawatan dan penyedia layanan kesehatan juga dapat menggunakan radiasi atau kemoterapi untuk mengobati kanker yang telah menyebar atau kembali (kambuh). 

Kadang-kadang, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan radiasi dan kemoterapi sebelum atau setelah pembedahan.

Orang-orang yang berisiko terkena kanker serviks

Dalam banyak kasus, kanker serviks dapat dikaitkan dengan faktor risiko yang diketahui untuk penyakit ini. 

Beberapa faktor risiko dapat dihindari, sementara yang lain tidak bisa. Beberapa faktor risiko yang dapat dikendalikan adalah:

• Riwayat skrining: Mereka yang belum pernah melakukan tes pap smear secara berkala berada pada peningkatan risiko kanker serviks.

• Infeksi HPV: Jenis HPV tertentu terkait dengan kanker serviks. Menurunkan risiko HPV juga dapat menurunkan risiko kanker serviks.

• Riwayat seksual: Melakukan hubungan seksual sebelum usia 18 tahun dan memiliki banyak pasangan seksual membuat kita berisiko lebih tinggi terkena infeksi HPV dan klamidia. Mencegah penyakit-penyakit ini dapat mengurangi risiko kanker serviks.

• Merokok: Merokok telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker serviks.

• Infeksi HIV: Mereka yang telah terinfeksi HIV memiliki risiko lebih tinggi dari rata-rata terkena kanker serviks.

• Pil KB: Ada bukti bahwa penggunaan jangka panjang kontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

• Banyak anak: Memiliki tiga atau lebih kehamilan cukup bulan dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.

• Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah: Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh tidak dapat melawan infeksi.

Sedangkan untuk beberapa faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah:

• DES (dietilstilbestrol): DES adalah obat hormonal yang diberikan kepada orang-orang antara tahun 1938 dan 1971 untuk mencegah keguguran. 

Jika ibu kita menggunakan DES, kita mungkin lebih mungkin terkena kanker serviks.

• Riwayat keluarga: Kanker serviks mungkin memiliki komponen genetik.

Cara pencegahannya

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker serviks

Pertama adalah menjalani pemeriksaan ginekologi secara teratur dan melakukan tes pap smear untuk mencegah kanker serviks. 

Lalu, hal-hal lain yang dapat dilakukan adalah mendapatkan vaksin HPV (jika memenuhi syarat), gunakan kondom atau metode penghalang lainnya ketika berhubungan seks, batasi pasangan seksual, serta berhenti merokok dan penggunaan produk tembakau lain.

Baca juga: Jangan Takut, Pap Smear Tak Menimbulkan Rasa Sakit

Untuk melakukan tes skrining, ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

• Skrining kanker serviks harus dimulai pada usia 21 tahun, terlepas dari riwayat seksual. Beberapa penyedia layanan kesehatan bersedia menunda ini sampai usia 25 tahun.

• Bagi mereka yang berusia 21 hingga 29 tahun, skrining direkomendasikan setiap tiga tahun dengan hanya tes pap smear (tanpa tes HPV).

• Untuk orang berusia 30 tahun ke atas, tes bersama dengan pap smear dan HPV harus dilakukan setiap lima tahun, atau tes pap smear saja setiap tiga tahun.

• Skrining kanker serviks dapat dihentikan pada usia 65 tahun pada mereka yang memiliki dua hasil tes bersama normal berturut-turut atau tiga hasil tes pap smear normal berturut-turut dalam 10 tahun terakhir, dengan tes normal terbaru dilakukan dalam lima tahun terakhir.

• Orang yang berusia 65 hingga 70 tahun atau lebih tua yang telah menjalani tiga atau lebih tes pap smear normal berturut-turut dan tidak ada hasil tes pap smear yang abnormal dalam 20 tahun terakhir harus berhenti melakukan skrining kanker serviks. 

• Mereka yang memiliki riwayat kanker serviks, paparan DES sebelum lahir, infeksi HIV atau sistem kekebalan tubuh yang lemah harus terus melakukan skrining selama mereka dalam kondisi sehat.

Selain itu, mereka yang memiliki faktor risiko tertentu seperti paparan DES sebelum lahir, infeksi HIV, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah akan mengikuti jadwal skrining yang berbeda.

Baca juga: Jangan Lengah Bahaya Kanker Serviks pada Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com