Sebagai saran, Thomas merekomendasikan untuk mengonsumsi protein tanpa lemak dan beberapa jenis sayuran sebagai makanan utama kita setiap harinya.
Selain itu, konsumsi pula beberapa buah, produk turunan susu (seperti yopro/chobani/greek yoghurt) dan kacang-kacangan untuk camilan di pagi atau sore hari.
Lalu, batasi konsumsi alkohol menjadi 4-5 minuman saja per minggunya, dan makanan fast food menjadi sebanyak 1-2 makanan saja per minggu, dan tetap konsisten menjalaninya.
Lebih lanjut, Thomas mengatakan bahwa protein shake tetap bisa kita minum bersamaan dengan diet seimbang. Namun tanpa bimbingan dari pakar kesehatan, protein shake tidak boleh digunakan sebagai pengganti makan.
Sebab menurutnya, protein shake tidak mengenyangkan jika dibandingkan dengan makanan asli, sementara untuk menurunkan berat badan, kita perlu berada dalam kondisi defisit energi, yang akan membuat kita lapar, dan meminum shake hanya akan membuatnya bertambah parah.
Ia menambahkan, shake sebaiknya hanya dikonsumsi untuk menggantikan makanan saat tujuan sulit dipenuhi dan dilakukan dengan pengawasan seorang profesional berkualifikasi yang dapat membantu kita menyusun rencana nutrisi dan membuat kita bertanggung jawab dengan rencana yang kita buat.
Baca juga: Chris Hemsworth Butuh 10 Tahun Wujudkan Adegan Bokong di Thor: Love and Thunder
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.