KOMPAS.com - Menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu beberapa minggu bahkan bulan supaya hasilnya terasa.
Tidak mengherankan kalau orang-orang yang ingin berat badannya segera turun memilih mengonsumsi obat pelangsing.
Akan tetapi, obat tersebut tidak bisa seenaknya diminum. Karena obat pelangsing bisa menimbulkan efek samping jika keliru dikonsumsi.
Supaya hasilnya benar-benar terasa dan bebas risiko, ketahui dulu apa saja jenis obat pelangsing, siapa saja yang boleh minum, dan efek sampingnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, obat pelangsing akan disarankan oleh dokter jika orang-orang yang sudah berolahraga atau diet, berat badannya tidak turun.
Dokter akan mensyaratkan beberapa hal berikut ini sebelum memberikan obat pelangsing:
Bila syarat-syarat itu terpenuhi, dokter selanjutnya akan mempertimbangkan riwayat kesehatan pasien dan efek baik-buruk ketika minum obat pelangsing.
Perlu dicatat bahwa obat pelangsing tidak cocok untuk semua orang, terlebih bagi ibu hamil atau yang sedang menyusui.
Baca juga: Sadari, Bahaya dari Minum Pil Pelangsing dan Diet Ketat
Obat pelangsing yang dikonsumsi jangka panjang atau lebih dari 12 minggu dapat menurunkan berat badan secara signifikan dibanding plasebo (obat kosong).
Tapi, perpaduan antara obat pelangsing dengan merubah gaya hidup bisa menurunkan berat badan lebih banyak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.