Efek samping yang dapat ditimbulkan, seperti mual dan sembelit atau diare. Untungnya, efek samping ini bisa berkurang seiring waktu.
Di samping itu, efek samping yang serius juga jarang terjadi tetapi konsultasi dengan dokter tetap diperlukan.
Supaya berat badan benar-benar turun dan tidak bertambah kembali, lebih baik barengi dengan gaya hidup sehat yang konsisten.
Baca juga: Minum Teh Pelangsing, Benarkah Bikin Ramping?
Lamanya mengonsumsi obat pelangsing sebenarnya ditentukan oleh efektivitas dari obat ini.
Kalau berat badan benar-benar berkurang secara signifikan dan tidak ada efek samping yang serius, obat pelangsing bisa diminum tanpa batas waktu.
Tapi, kalau berat badan tidak berkurang sebanyak 5 persen dalam waktu tiga bulan, mungkin dokter akan menyarankan obat pelangsing yang lain.
Ada berbagai obat pelangsing yang dapat dikonsumsi. Berikut di antaranya:
Obat pelangsing ini adalah kombinasi dari bupoprion dan naltrexone. Bupoprion adalah antidepresan dan berhenti merokok.
Sementara naltrexone dapat dikonsumsi untuk mengurangi ketergantungan alkohol dan opioid.
Efek samping dari mengonsumsi bupoprion-naltrexone adalah meningkatnya tekanan darah, mual, sakit kepala, dan sembelit.
Obat lainnya yang dapat dikonsumsi adalah liraglutide. Obat ini digunakan untuk mengatasi diabetes.
Jika dibandingkan dengan obat pelangsing lainnya, liraglutide diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan.
Biasanya, efek samping dari liraglutide adalah mual dan muntah.
Orlistat berisiko menyebabkan masalah gastrointestinal (usus-lambung), seperti perut kembung dan mencret.
Obat tersebut dapat diminum dengan dibarengi pola makan yang rendah lemak supaya khasiatnya terasa.